Find Us On Social Media :

UPH Manfaatkan Solusi Microsoft untuk Percepat Transformasi Digital

By Rafki Fachrizal, Selasa, 22 September 2020 | 14:45 WIB

Ilustrasi Universitas Pelita Harapan

Universitas Pelita Harapan (UPH) baru-baru ini telah mengumumkan rencana baru untuk mentransformasi institusi mereka secara digital.

Universitas ini akan menyiapkan Moodle Sistem Manajemen Pembelajaran (Learning Management System – LMS) yang bersifat open source untuk melacak kursus dan tugas para mahasiswa/i.

Sistem yang baru ini juga akan menawarkan aplikasi produktivitas profesional bagi mahasiswa dan fakultas mereka serta menyediakan fitur keamanan yang ditingkatkan untuk jaringan universitas.

Pihak UPH turut mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia, mendorong banyak institusi pendidikan seperti UPH untuk menerapkan belajar dari rumah. Sehingga, mempercepat kehadiran sistem ini juga menjadi hal penting untuk dilakukan.

“Kami tiba-tiba memiliki roadmap satu tahun yang harus dipersingkat menjadi satu bulan dan harus siap dalam seminggu,” kata Firman Rusli, Chief Technology Officer, Universitas Pelita Harapan.

“Kami membutuhkan solusi stop gap cepat sebelum kami bisa menaikan layanan utama online guna mendukung semua pemangku kepentingan serta membantu mengoptimalkan biaya,” tambahnya.

Memiliki lokasi di berbagai kota dengan puluhan ribu mahasiswa, dosen, dan petugas administrasi, UPH harus mempercepat ekspansi teknologinya dengan solusi terpusat yang menawarkan one-stop service yang juga mengutamakan keamanan.

Sistem baru juga harus diintegrasikan ke email dan platform produktivitas yang ada serta menawarkan otentikasi pengguna dan jaringan.

Karena sudah menggunakan Microsoft Office 365 untuk produktivitas dan layanan email, UPH memilih untuk menambahkan solusi dari Microsoft ke infrastrukturnya.

Solusi tersebut seperti Microsoft Teams untuk kelas online lewat layanan konferensi video, OneDrive untuk penyimpanan cloud, Sharepoint untuk ruang kerja digital, serta Azure Active Direktori untuk otentikasi pengguna.

Selain itu, UPH juga menggunakan Azure Infrastructure meng-hosting solusi LMS universitas yang harus mampu menerima ribuan koneksi bersamaan.

Dengan Azure, universitas dapat dengan mudah mengelola kapasitas server sesuai permintaan, memperluas kapasitas server selama saat ramai, dan mematikan sebagian selama periode penggunaan yang lebih rendah.

"Sistem baru diimplementasikan dalam jangka waktu yang sangat pendek dan siap digunakan tanpa mengkhawatirkan potensi masalah kompatibilitas,"cetus Firman.

Baca Juga: Microsoft: Tech Intensity Mampu Memberdayakan Indonesia di Era New Normal

Kembali dijelaskan Firman, UPH memilih Microsoft lantaran solusi yang ditawarkan cukup scalable, terjangkau, dan dapat disesuaikan pada kebutuhan.

“Kami bisa berinvestasi di Azure dan lainnya bila perlu, dan ini membantu kami menyeimbangkan biaya. Ini jauh lebih baik daripada meng-hosting server dan perangkat keras kami sendiri karena teknologi cloud memungkinkan kami juga menyediakan solusi cadangan luar situs yang berlebihan,” kata Firman.

Lebih lanjut, UPH telah berhasil mengundang semua user ke dalam sistemnya dan berencana terus berinvestasi dalam pengembangannya dengan data yang telah dikumpulkan.

"Dengan menggunakan analitik, tim TI UPH dapat melihat area mana yang perlu ditambahkan dan solusi apa yang perlu ditingkatkan," ucap Firman.

Selain itu, tim juga dapat meningkatkan sistem secara keseluruhan, mengotomatiskan sejumlah tugas yang memudahkan siswa dan anggota fakultas menggunakan alat tersebut untuk pendidikan.

Misalnya, setelah siswa mendaftar ke kelas secara online, mereka secara otomatis dimasukkan ke dalam ruang chat Microsoft Teams tertentu untuk kursus tersebut.

Tim IT UPH juga bertanggung jawab atas transformasi digital sekolah Pelita Harapan lainnya, yaitu 13 sekolah Dian Harapan dan 26 sekolah Lentera Harapan.

Para siswa di sana menghadapi tantangan yang sama dengan mahasiswa, yaitu keragaman perangkat komputer dan kuota internet yang rendah.

Oleh karena itu, tim TI harus memastikan sistem dan jaringan dapat diakses oleh berbagai kalangan.

“Pekerjaan kami belum selesai. Kami akan terus meningkatkan dan memelihara sistem untuk memastikan pengguna kami mendapatkan pengalaman terbaik dalam kondisi normal baru ini.  Kami memiliki data yang dapat membantu meningkatkan pembelajaran virtual dan akan terus meningkatkan produktivitas pemangku kepentingan kami,” jelas Firman.

Baca Juga: Microsoft Hadirkan Program untuk Berdayakan Penyandang Disabilitas