Episode pertama Swipe Night telah tayang perdana di aplikasi Tinder pada 12 September lalu. Serial petualangan interaktif ini tayang dalam tiga episode pendek berdurasi 7 menit, hingga 27 September mendatang.
Sejak episode pertama dirilis, Swipe Night, menerima banyak respons. Tidak hanya dari pengguna Tinder, namun juga dari sineas ternama di Indonesia, seperti Nia Dinata dan Derby Romero.
Ditulis oleh Nicole Delaney yang adalah penulis dari serial TV Netflix, Big Mouth, tentunya Swipe Night memiliki alur cerita dan sinopsis yang menarik. Dimana setiap pengguna Tinder akan memiliki alur cerita yang berbeda-beda tergantung dari pilihan yang mereka buat.
Menurut Derby Romero, serial Swipe Night sangatlah menarik karena digarap layaknya film pada umumnya.
Melihat dari sisi sinematografi, Nia pun mengungkapkan kalau dirinya langsung berpikir untuk selalu bisa membuka diri untuk mempelajari dan observasi kebiasaan baru.
“Secara teknis, sinematografi ditampilkan dengan baik dan sangat menyatu dengan set, situasi house party mereka dan juga dinamika party-nya,” tutur Nia.
Dengan sinematografi yang menarik, tentunya membuat pengguna Tinder yang menonton akan lebih menjadi penasaran dengan episode-episode Swipe Night selanjutnya.
Gen Z sangat tertarik dengan serial yang interaktif sehingga mereka tidak hanya dapat menonton sebuah serial petualangan, namun juga dapat menentukan akhir dari cerita mereka.
Hal ini dikonfirmasi juga oleh Nia dan Derby, bahwa video konten interaktif seperti ini tentunya bisa menjadi masa depan industri film dan TV.
“Sangat memungkinkan karena saya sudah pernah melihat konten lainnya sebelum Swipe Night. Seperti serial Kim Edi yang membuat edisi spesial interaktif walaupun formatnya horizontal. Dengan banyak waktu di rumah, saya kebetulan menyempatkan diri menonton konten-konten terbaru,” ungkap Nia Dinata.
Derby Romero pun mengungkapkan hal senada. “Video konten interaktif seperti ini sangatlah menarik dan cocok untuk aplikasi-aplikasi serupa di masa depan," ujar Derby.
Lebih dari itu, Swipe Night dapat menjadi pengalaman digital bersama, yang dapat melampaui pengalaman menonton film pada umumnya.