Find Us On Social Media :

TikTok Hapus 1-4 Juta Konten Video Negatif Selama Semester I 2020

By Adam Rizal, Jumat, 25 September 2020 | 13:30 WIB

TikTok

TikTok mengumumkan laporan transparansi terbarunya terkait pemblokiran konten-konten negatif. Media sosial yang dimiliki ByteDance telah menghapus lebih dari 104,5 juta video negatif selama semester-I 2020.

Konten negatif yang dihapus TikTok adalah melanggar norma asusila, menampilkan kekerasan atau bunuh diri, dan melanggar hukum. Video-video tersebut melanggar pedoman komunitas atau ketentuan pengguanaan lain.

Dari total video yang diunggah, TikTok mengklaim pihaknya hanya menghapus sekitar satu persennya saja.

Meski demikian, jumlah video negatif yang dihapus sebenarnya berlipat dua dibanding periode yang sama tahun lalu.

TikTok mengumumkan menghapus sebanyak 49 juta video seperti dikutip Tech Crunch.

TikTok mengklaim bahwa 96,4 persen dari konten negatif ini sudah dihapus sebelum dilaporkan oleh pengguna. Dalam melakukan penyaringan konten, TikTok banyak bergantung pada sistem otomatis.

"Sebagai dampak dari pandemi Covid-19, kami mengandalkan lebih banyak teknologi untuk mendeteksi dan secara otomatis menghapus konten-konten berbahaya di beberapa negara seperti India, Brasil, dan Pakistan," tulis TikTok.

Dalam rincian TikTok, untuk kategori video-video yang dianggap melanggar pedoman komunitas platform, sebanyak 30,9 persennya adalah video yang menampilkan ketelanjangan orang dewasa dan aktivitas seksual.

Kemudian 22,3 persen adalah video yang dianggap membahayakan anak usia dini dan 19,6 persen lainnya adalah video aktivitas ilegal.

Sisanya adalah konten berisi perilaku menyakiti diri sendiri, kekerasan, ujaran kebencian, dan aktivitas individu berbahaya lainnya.

Negara dengan jumlah video terhapus paling banyak adalah India, yakni sebesar 37,6 juta.

Padahal TikTok dibokir di negara ini karena alasan politis negara tersebut. Negara kedua penyumbang video yang dihapus terbanyak adalah Amerika Serikat dengan total 9,8 juta.

Seiring popularitasnya yang menanjak, TikTok juga senasib dengan aplikasi video lain, seperti Instagram, Facebook, atau YouTube yang kerap menjadi wadah konten-konten negatif. TikTok sendiri kini memiliki lebih dari 700 juta pengguna secara global.