Find Us On Social Media :

WeChat Pay Resmi Masuk Indonesia, Bagaimana Nasib GoPay dan OVO?

By Adam Rizal, Kamis, 1 Oktober 2020 | 16:00 WIB

WeChat Pay

Raksasa dompet digital asal Cina, WeChat Pay resmi beroperasi di Indonesia dengan menggandeng salah satu Bank BUKU 4 tanah air.

Dompet digital milik Tencent itu hanya bisa digunakan di Indonesia oleh turis Cina yang masuk ke Indonesia.

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, banknya telah bekerja sama dengan TenPay selaku pemilik aplikasi dompet digital WeChat Pay dan PT Arash Digital Rekadana (Jakarta) & Swiftpass Global Limited (Shenzhen) sebagai system integrator dan technical service provider.

"Di tengah keterbatasan dalam kondisi pandemi COVID-19 saat ini, kami tetap fokus untuk mengembangkan dan mempersiapkan layanan WeChat Pay. Kami terus melakukan sosialisasi kepada merchant CIMB Niaga serta menambah merchant baru, sehingga pada saat situasi sudah kondusif, semakin banyak mitra Perusahaan yang telah siap dan dapat menerima cara pembayaran baru ini," kata Lani dalam keterangan pers.

Nanti transaksi WeChat Pay di aneka merchant dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan transaksi tersebut dilakukan dalam mata uang rupiah sesuai jumlah yang telah disepakati pengguna dengan merchant.

Seperti diketahui, aplikasi dompet digital WeChat Pay hanya dapat dimiliki oleh pengguna dari Tiongkok dengan sumber dana dari rekening Kartu Debit dan Kartu Kredit yang diterbitkan di Tiongkok.

Selain WeChat, ada Alipay yang ingin masuk ke Indonesia. Bank Indonesia (BI) mensyaratkan kepada dompet digital ini harus menggandeng Bank BUKU 4 tanah air dan hanya terbatas digunakan oleh turis yang datang ke Indonesia.

Di Indonesia, dua dompet digital terbesar adalah GoPay dan OVO. Kehadiran WeChat Pay tidak akan memengaruhi bisnis mereka karena tidak bersaing dalam mengakuisisi pengguna dalam negeri.

GoPay

GoPay selaku salah satu perusahaan lokal penyedia layanan dompet digital, menyambut baik inovasi dan kolaborasi yang bisa mengakselerasi nontunai di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

“Meskipun GoPay tetap menjadi e-wallet terbesar di Indonesia, faktanya kebanyakan masyarakat Indonesia masih bergantung pada uang tunai,” ujar Head of Corporate Communications GoPay, Winny Triswandhan.

Dia menambahkan, GoPay sendiri sebagai pemain lokal juga melancarkan upaya untuk ekspansi ke luar Indonesia. Awal inisiatifnya adalah akuisisi perusahaan fintech pembayaran di Filipina, coins.ph.

“Dengan dukungan dan kolaborasi kuat dengan pemain lokal hingga pembayaran global seperti Visa, kami harap bisa terus meningkatkan transaksi non-tunai dan inklusi keuangan di Asia Tenggara, dimulai dari Indonesia,” imbuh Winny.