Jumlah pengguna internet di Indonesia tercatat sekitar 175, 5 juta jiwa dari jumlah populasi sebanyak 268.583.016 penduduk.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Infomatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ahmad M Ramly mengatakan dari jumlah pengguna tersebut, penetrasi atau jangkauan digital nasional sebesar 64 persen di seluruh wilayah.
"Internet user pada 2020 itu sebanyak 175,5 juta mengalami kenaikan 25 juta atau 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada 2019," ujar Ahmad M Ramli saat menjadi pembicara kunci dalam Webinar Kominfo bertajuk Cerdas Bertelekomunikasi Melindungi Data Pribadi, Rabu (30/9).
Sementara jumlah Mobile Subscriber Integrated Services Digital Network Number (MSISDNN) atau lebih dikenal dengan nomor HP yang aktif sampai saat ini sebanyak 338,2 juta.
Ramly menyebut, data tersebut sebagai kekayaan penggunaan internet di Indonesia. Saat ini juga, Pemerintah terus mendorong perluasan jangkauan frekuensi internet (broadband) di Indonesia.
Hal ini kata Ramly untuk mendorong pertumbuhan ekonomi produk domestik bruto (PDB) atau GDP Indonesia.
"Karena setiap 10 persen pertumbuhan broadband dapat meningkatkan pertumbuhan GDP 1,5 persen. dan juga bisa mendorong pertumbuhan kesempatan kerja yang baik," ujarnya.
Ia mencontohkan, pengaruh perkembangan digital bagi peningkatan kehidupan layak masyarakat, saat masyarakat memanfaatkan jaringan internet untuk lapangan kerja.
"Dulu waktu kita belum 4G, nggak mungkin ada gojek, tidak ada tokopedia berkembang baik, Grab berkembang baik, tapi karena kita sudah 4G dan HP murah bisa koneksi langsung ke internet, sekarang bisa jadi driver orang pengangguran, bergerak jadi tenaga kerja produktif," ungkapnya.