Find Us On Social Media :

Selama Pandemi COVID-19, Mitra Bukalapak Alami Lonjakan Transaksi

By Indah PM, Kamis, 1 Oktober 2020 | 19:00 WIB

Mitra Bukalapak dorong terciptanya lapangan kerja secara mandiri.

Tak dimungkiri, pandemi COVID-19 yang belum kunjung berakhir membuat sebagian orang 'berjuang' lebih keras. 

Beruntung, saat ini teknologi mampu memberikan dampak positif yang luas kepada masyarakat. Tak hanya itu, teknologi juga mampu memberikan akses yang luas bagi masyarakat untuk menciptakan lapangan kerja mandiri.

Demikian halnya dengan marketplace Bukalapak, yang juga terus berupaya menciptakan inovasi baru. Salah satunya dengan meluncurkan berbagai produk virtual, termasuk aplikasi Mitra Bukalapak.

Dengan total lebih dari 5,5 juta Mitra Bukalapak, warung tradisional dan agen individu mencatat kenaikan transaksi di bulan Juli tahun ini sampai sekitar 3 kali lipat, dari bulan yang sama pada tahun lalu. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi yang pernah dicapai dalam sejarah Mitra Bukalapak.

Pertumbuhan ini didukung oleh model bisnis dan ragam produk virtual yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar domisili para Mitra Bukalapak.

Fitur Arrum Haji, Tabungan Emas, Jutawan, Bayar Tempo, Top Up E-Money, serta Setor Tunai yang diluncurkan tahun ini juga dioptimalkan untuk mengatasi kendala minimnya akses terhadap produk keuangan, yang selama ini dihadapi oleh para pelaku usaha mikro.

Rachmat Kaimuddin (CEO Bukalapak) menjelaskan, Mitra Bukalapak tidak hanya menjangkau masyarakat di perkotaan, tetapi berada di 477 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

"Kami ingin ini menjadi pendorong untuk perluasan inklusi keuangan hingga ke pelosok, membawa transformasi yang tidak hanya berfokus di kota besar saja sehingga menutup kesenjangan yang ada lewat teknologi,” ungkap Rachmat.

Pada kesempatan yang sama, inisiatif pemberdayaan wirausaha secara mandiri juga didukung penuh oleh Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.

Menteri Ida mengapresiasi kolaborasi perusahaan teknologi, perbankan, dan keuangan yang diramu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

“Ini yang kita harapkan agar masyarakat bisa adaptif dan tetap menang pada situasi pandemi saat ini,” imbuh Menteri Ida.

Kepatuhan pada protokol kesehatan juga membuat lebih banyak orang membutuhkan produk virtual, karena harus tetap bekerja dan terkoneksi dengan orang lain dari rumah.

Untuk itu, Mitra Bukalapak harus pandai memanfaatkan peluang dan tidak boleh kalah dalam situasi yang kurang menguntungkan saat ini.

Mitra Bukalapak pun diyakini dapat menjadi solusi pemberdayaan ekonomi yang dengan mudah mampu diadaptasi baik oleh agen individu, pemilik kios pulsa, ataupun warung di seluruh Indonesia.