MediaTek belum lama ini mengumumkan telah melakukan kerja sama dengan Ericsson dalam melakukan uji interoperabilitas 5G. Tak sembarang uji interoperabilitas 5G, uji yang dilakukan MediaTek dan Ericsson itu adalah untuk tiga kombinasi NR (new radio — antarmuka udara 5G) CA (carrier aggregation). MediaTek bahkan mengklaim keberhasilan uji bersama Ericsson yang dicapainya sebagai yang pertama untuk tiga kombinasi NR CA menggunakan sebuah SoC (sering juga disebut chipset) MediaTek Dimensity 5G di dunia. Dengan CA, throughput dari koneksi 5G bisa ditingkatkan. Keberhasilan uji interoperabilitas 5G ini pun menunjukkan solusi MediaTek dan Ericsson akan bisa menghadirkan throughput 5G yang lebih tinggi, juga penggunaan kapasitas 5G yang lebih efisien.
“MediaTek berada di depan untuk inovasi NR CA, mengembangkan dan menguji berbagai teknologi 5G SA generasi berikut untuk menghasilkan cakupan 5G yang kokoh bagi konsumen di seluruh dunia,” ujar JS Pan (General Manager, Wireless Communication System and Partnership, MediaTek). “Portofolio chipset Dimensity kami yang berkinerja tinggi dan irit daya mendukung berbagai konfigurasi carrier aggregation yang berbeda untuk dukungan NR CA yang komprehensif,” tambahnya. “Teknologi carrier aggregation merupakan hal yang wajib ada untuk jaringan 5G yang lebih baik: mendorong cakupan, kapasitas, dan kecepatan dengan mengaktifkan kombinasi aset spektrum 5G yang tersedia. Pengujian kami dengan MediaTek terus membangun dasar untuk jaringan-jaringan 5G yang akan menyediakan pengalaman 5G lebih baik bagi konsumen dan membantu operator untuk menawarkan 5G dengan lebih efisien,” sebut Per Navinger (Head of Product Area Networks, Ericsson).
Pengujian yang dilakukan oleh MediaTek dan Ericsson diklaim dalam rangka mempersiapkan ketersediaan jaringan 5G SA (standalone). Sekadar informasi, jaringan 5G SA artinya jaringan 5G yang berdiri sendiri tanpa dukungan 4G. Adapun ketiga kombinasi NR CA yang digunakan adalah TDD (time division duplex) + TDD, FDD (frequency division duplex) + TDD, dan FDD + FDD. Pengujian dilakukan memanfaatkan SoC MediaTek Dimensity 1000+ di Lab Ericsson di Kista, Swedia. Besarnya spektrum yang dipakai adalah 100 MHz pada TDD dan 20 MHz pada FDD. Spektrum frekuensi yang digunakan sewajarnya di bawah 6 GHz alias sub-6 GHz berhubung MediaTek Dimensity 1000+ belum mendukung mmWave.
MediaTek dan Ericsson juga melakukan pengujian TDD + TDD CA serta pengujian FDD CA menggunakan 2CC (component carrier). Pengujian pertama pada spektrum frekuensi di bawah 6 GHz, sedangkan pengujian kedua pada spektrum frekuensi di bawah 2,6 GHz. MediaTek pun menyebutkan kombinasi dari kedua konfigurasi bersangkutan bisa memberikan manfaat terhadap jangkauan maupun kapasitas dari jaringan 5G.