Find Us On Social Media :

Popularitas 5G Meroket, Microsoft Berencana Kembali Akuisisi Nokia

By Adam Rizal, Jumat, 9 Oktober 2020 | 17:00 WIB

Microsoft

Lembaga riset pasar CCS Insight mengungkapkan Microsoft bakal kembali mencaplok Nokia pada tahun depan karena popularitas dan penggunaan jaringan 5G yang terus meningkat.

Director of Consumer & Connectivity CCS Insight Kester Mann mengatakan Nokia menjadi perusahaan yang menarik bagi investor di negara-negara besar seperti Amerika Serikat karena kemampuannya membangun infrastruktur 5G. Bahkan, Pemerintah Amerika Serikat (AS) berkali-kali menyarankan agar Nokia bisa menjadi salah satu target akuisisi dan investasi.

Apalagi saat ini hubungan antara AS dan China kian memanas. AS memerlukan "bantuan" untuk membangun infrastruktur 5G agar dapat bersaing dengan Huawei yang berasal dari China.

"Microsoft sangat tertarik dengan dunia telekomunikasi. Kami sudah melihat dua akuisisi oleh mereka tahun ini (Metaswitch dan Affirmed Networks). Semuanya tentang 5G dan telekomunikasi dalam industri. Kami yakin Nokia bisa menjadi target potensial bagi Microsoft," kata Mann.

Tak hanya Microsoft, CCS Insight menyebut bahwa Intel juga menjadi salah satu kandidat lain yang berpotensi mengakuisisi bisnis Nokia. Nokia juga menjadi pemasok terbesar bagi penyedia layanan telekomunikasi di Inggris, BT.

"Faktor ini membuat Nokia menarik untuk diakuisisi oleh perusahaan asal AS," ujarnya seperti dikutip Forbes.

Apabila prediksi analis ini tepat, maka ini akan menjadi kedua kalinya Microsoft mengakusisi Nokia. Akuisisi Microsoft terhadap Nokia pernah dilakukan pada April 2014 lalu.

Saat itu, Microsoft harus merogoh kocek sekitar 7 miliar dollar AS (sekitar Rp 103,2 triliun apabila dikonversi dengan kurs transaksi hari ini) untuk mengakuisisi unit bisnis ponsel, layanan, dan lisensi paten Nokia.

Namun, di pertengahan Mei 2016, Microsoft akhirnya melepas Nokia kepada FIH Mobile yang merupakan anak usaha raksasa perakit smartphone asal Taiwan, Foxconn.

Di tahun yang sama, Nokia kemudian mengumumkan telah melisensikan properti intelektual mereka berikut merek "Nokia" ke HMD Global.

CSS Insight juga memprediksi bahwa Nokia berpeluang menggantikan Huawei untuk dapat menjajaki pasar smartphone dan jaringan 5G di Amerika Serikat.