Find Us On Social Media :

Serial Tinder Swipe Night Ungkap Karakter Gen Z di Indonesia

By Indah PM, Sabtu, 10 Oktober 2020 | 10:00 WIB

Tinder luncurkan Swipe Night

Episode terakhir serial Swipe Night di Tinder telah tayang pada 27 September lalu. Jutaan 'keputusan' pun telah dibuat oleh para penonton Swipe Night di seluruh dunia. 

Seperti kita ketahui, alur cerita Swipe Night dapat berbeda-beda, tergantung dari pilihan atau keputusan penonton. Dengan pilihan ribuan cerita, setiap orang akan punya akhir cerita yang berbeda dan unik. 

Dari beragam pilihan alur cerita, Tinder melihat penonton Indonesia dari kelompok Gen Z memiliki ciri khas yang membedakan dengan kelompok lainnya. 

Gen Z sangat digital savvy. Hal ini terbukti dengan 31% Gen Z Indonesia yang menonton Swipe Night di Tinder memilih untuk mengunggah foto komet di Instagram, berbeda dengan penonton Milenial yang hanya 27%. 

Gen Z sangat suka menolong. Sebagian besar penonton Swipe Night dari kelompok Gen Z memilih memberikan 'tumpangan' kepada orang asing yang mereka temui di jalan (60%) daripada mengabaikannya (40%), berusaha menyelamatkan hidup seorang pria (61%) daripada menelantarkannya (22%), serta menghentikan perkelahian (60%) dibandingkan membiarkan saja perkelahian itu (40%). 

Di kehidupan nyata, selama pandemi COVID-19, terbukti juga kalau Gen Z lebih memiliki kesadaran akan pentingnya kebersihan dan pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus.

Gen Z menghargai pentingnya teman dan orang spesial. Di Indonesia, rata-rata Gen Z mungkin memiliki banyak follower di Instagram. 

Dalam alur cerita Swipe Night, ketika bumi sebentar lagi berakhir, 65% Gen Z memutuskan untuk menemukan seseorang yang spesial, sementara hanya 35% yang memutuskan berpesta saja. Berarti, membangun hubungan khusus dengan seseorang disaat-saat terakhir adalah hal yang penting bagi Gen Z.

Konsep ‘tempat’ tidak terlalu penting buat Gen Z. Yang terpenting bagi Gen Z adalah menghabiskan waktu bersama orang-orang yang berarti buat mereka.

Gen Z sangat relate dengan pop culture. Bahkan di detik-detik terakhir sebelum dunia berakhir, menggunakan referensi budaya populer adalah suatu keharusan bagi Gen Z.