Aplikasi belajar Matematika, Qanda, yang memadukan kecerdasan manusia dan kecerdasan buatan (AI) telah berhasil memroses dan menyelesaikan satu miliar soal.
Pencapaian aplikasi Qanda ini diumumkan oleh startup teknologi pendidikan berbasis di Seoul, Mathpresso. Menurut Mathpresso, jumlah pengguna aplikasi tersebut di Indonesia sudah mencapai 2,5 juta pengguna, yang setara dengan 10 persen dari jumlah populasi pelajar sekolah tingkat SD-SMA yang memiliki akses terhadap smartphone.
Qanda adalah aplikasi mobile yang memungkinkan pelajar sekolah menerima solusi instan dan bimbingan belajar privat dari sejumlah tutor yang berasal dari universitas sejumlah terbaik di dunia. Untuk menggunakan aplikasi ini, para pengguna Qanda dapat dengan mudah mengambil gambar atau foto suatu soal matematika, mengunggahnya ke aplikasi. Kemudian sistem pemindaian pengenalan karakter optik berbasis Artificial Intelligence/AI (kecerdasan buatan) pada aplikasi ini akan memroses dan mampu menyelesaikan soal tersebut dalam waktu lima detik.
CEO Mathpresso Ray Lee mengatakan bahwa keunggulan kompetitif aplikasi Qanda adalah ketersediaan fungsi pencarian instan berbasis AI dan fungsi Q&A berbasis manusia melalui pengajar. “Saat ini, belum ada aplikasi edukasi lain yang mampu menggabungkan kedua fitur tersebut dengan sempurna seperti Qanda. Hal ini sejalan dengan komitmen kami dalam menyediakan platform edukasi terbaik dengan cara paling efektif yang dapat tersedia untuk seluruh pelajar di dunia,” kata Lee.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 2016, Qanda telah menyelesaikan lebih dari 1 miliar soal matematika yang dikirimkan oleh para pelajar dari lebih 50 negara dan lebih dari 3 juta pertanyaan dikirimkan dan dicari lewat Qanda setiap harinya.
Lebih jauh, sejak dengan terjadinya pandemi COVID-19, Mathpresso mencatat lonjakan kebutuhan terhadap platform e-learning mereka itu, yang terbukti dengan meningkatnya jumlah pertanyaan yang diproses dari semula 500 juta pertanyaan pada April yang kemudian menembus angka 1 miliar.
Mathpresso merilis aplikasi versi Indonesia pada Agustus 2019 dan telah mencatat pencapaian yang gemilang dengan menempati peringkat kedua di Google Playstore bersama sejumlah aplikasi kategori pendidikan unggulan lainnya seperti Skill Academy dan Brainly.
Hingga kini, Mathpresso telah beroperasi di beberapa negara selain Indonesia seperti Jepang, Vietnam, dan Singapura. Sebelumnya pada Oktober 2019, Mathpresso sukses meraih pendanaan Seri B dengan dukungan dari sejumlah investor seperti Legend Capital, InterVest, NP Investment dan Mirae Asset Venture Investment. Sampai dengan hari ini, Mathpresso tercatat telah meraup total pendanaan sebesar US$55 juta dolar.