Find Us On Social Media :

TikTok Dukung CfDS dan Onno Center, Soroti Keamanan Siber di Indonesia

By Indah PM, Rabu, 21 Oktober 2020 | 10:00 WIB

TikTok

Bertepatan dengan bulan keamanan siber dunia yang jatuh pada bulan Oktober, TikTok mendukung penyusunan whitepaper oleh Center for Digital Society (CfDS) di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Onno Center, lembaga think tank dari Indonesia untuk sektor teknologi dan komunikasi. 

Berdasarkan survei JakPat, 7 dari 10 orang mengklaim Covid-19 merupakan game changer dimana perpindahan aktivitas luring ke daring menjadi salah satu perubahan besar yang dialami.

Dengan meningkatnya aktivitas di internet di masa pandemi, risiko terjadinya serangan siber juga harus tetap diwaspadai.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan selama semester 1 di tahun 2020, terdeteksi sekitar 149.783.617 serangan siber ke Indonesia dan meningkat lima kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.   

Onno W. Purbo, ahli teknologi informasi yang giat menyuarakan literasi digital sekaligus pendiri Onno Center, turut mengamini rekomendasi yang diberikan di dalam whitepaper ini.

"Di tengah pandemi yang mendorong kita untuk serba digital ini, kolaborasi antar pemangku kepentingan itu perlu terus disuarakan dan diwujudkan," ujar Onno.

Whitepaper berjudul "Pentingnya Kemitraan untuk Memperkuat Keamanan Siber Indonesia", menyorot tren utama yang saat ini dan akan terjadi di dunia keamanan siber, serta sejumlah rekomendasi untuk memperkuat keamanan siber.

Beberapa rekomendasi tersebut di antaranya adalah mendorong pemerintah untuk melanjutkan kepemimpinan di dalam transformasi digital, serta menciptakan regulasi yang sejalan dengan industri.

Transparansi di tingkat perusahaan tentang kebijakan dan praktik keamanan siber juga perlu ditingkatkan agar dapat memberikan keyakinan kepada pemangku kepentingan.

Yang tak kalah penting, peningkatan sumber daya melalui riset dan pengembangan juga wajib dilakukan, demi mempercepat literasi digital untuk memberdayakan pengguna dalam hal keamanan digital.

Terlebih berdasarkan survei berjudul "Higher Education 4.0 dan the Readiness of Indonesia's Future Workforce" yang dilakukan oleh CfDS pada tahun 2019 mencatat, mahasiswa Indonesia mendapatkan skor rendah dalam hal memeriksa fitur dan konfigurasi keamanan di perangkat mereka secara reguler.

"Kami mendukung kerjasama antara CfDS dan Onno Center dan menyambut rekomendasi untuk berkolaborasi lebih jauh dengan para pemangku kepentingan," ujar Donny Eryastha (Head of Public Policy, TikTok Indonesia, Malaysia, dan Filipina). 

Dukungan TikTok terhadap penyusunan whitepaper ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus membangun lingkungan yang aman dan nyaman kepada pengguna.