iPrice mengungkapkan laporan terbarunya berjudul Southeast Asian Map of E-Commerce untuk kuartal II-2020.
Hasilnya, orang-orang Indonesia paling sering mengakses aplikasi belanja dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara.
Total kunjungan yang dicatat aplikasi belanja di Indonesia mencapai 28,5 miliar pada kuartal II-2020. Angka itu naik 34 persen dari kuartal sebelumnya yang mencatat 21,3 miliar sesi.
Bahkan, Indonesia unggul jauh dari Thailand di posisi kedua dengan total sesi aplikasi belanja sebanyak 12,9 miliar pada kuartal II-2020 dalam siaran persnya.
Peningkatan paling pesat diraih Filipina yang sesi penggunaan aplikasi belanjanya naik 53 persen.
Tapi total sesinya masih kalah jauh dengan Indonesia, yakni hanya 4,9 miliar, dari 3,2 miliar di kuartal I-2020.
Pada kuartal II-2020, total jumlah unduhan kategori belanja di Indonesia mencapai 40,7 miliar sehingga duduk di posisi pertama dalam hal total unduhan aplikasi belanja terbanyak di Asia Tenggara.
Namun, jumlah itu menurun dua persen dari kuartal sebelumnya. Kemungkinan hal ini dikarenakan aplikasi-apllikasi belanja sudah banyak terpasang di smartphone pengguna sehingga tak perlu diunduh lagi.
E-commerce lokal juga menjadi primadona d Indonesia, dengan angka kunjungan mencapai 55 persen di kuartal II-2020. Namun, jumlah itu turun dari kuartal sebelumnya yang mencatat 57 persen.
Sebaliknya, e-commerce internasional mencatat kenaikan angka kunjungan sebesar 2 persen dibanding kuartal sebelumnya, menjadi 45 persen pada kuartal II-2020.
Dari lima besar e-commerce yang disorot oleh studi ini, tiga di antaranya adalah pemain lokal, yakni Tokopedia, Bukalapak, dan Blibli.
Dua e-commerce lain adalah Shopee dan Lazada yang merupakan pemain dari luar negeri. Laporan Southeast Asian Map of E-Commerce dihimpun iPrice yang bekerja sama dengan App Annie dan Similarweb. Dalam studi ini, hanya pengguna Android saja yang dilibatkan.