Spotify akan meluncurkan layanan podcast langganan dengan biaya bulanan. Rencana Spotify itu terungkap dari survei yang dilakukan presiden Variety Inteligence Platform, Andrew Wallenstein.
Survei itu menjelaskan ada empat kemungkinan paket podcast langganan, yaitu mulai dari 3 dolar AS (sekitar Rp43 ribu) hingga 8 dolar AS (sekitar Rp114 ribu).
Paket termurah akan mencakup "akses ke wawancara dan episode eksklusif," tetapi tetap menyertakan iklan. Sementara, paket paling mahal akan mencakup akses ke "konten asli berkualitas tinggi," akses awal ke beberapa episode, dan tidak ada iklan yang disisipkan ke platform.
Namun, tak satu pun dari paket ini yang menyertakan akses ke langganan musik premium Spotify.
Juru bicara Spotify mengindikasikan bahwa survei tersebut tidak boleh dianggap sebagai rencana produk secara konkret.
Baca Juga: Pemerintah Ungkap Spotify, Google, Netflix dkk Bayar Pajak Rp97 Miliar
"Di Spotify, kami secara rutin melakukan sejumlah survei dalam upaya meningkatkan pengalaman pengguna kami. Beberapa di antaranya akhirnya membuka jalan bagi pengalaman pengguna kami yang lebih luas dan yang lainnya hanya berfungsi sebagai pembelajaran penting," kata juru bicara tersebut.
"Saat ini kami tidak memiliki berita lebih lanjut untuk dibagikan tentang rencana di masa depan," katanya lagi seperti dikutip The Verge.
Perusahaan asal Swedia tersebut sering mensurvei pelanggan tentang produk baru yang potensial dan mungkin membentuk rencana mereka berdasarkan hasil.
Spotify telah melakukan investasi besar dalam pembuatan podcast selama dua tahun terakhir. Perusahaan tersebut mengakuisisi beberapa produser podcast besar, termasuk Gimlet, Parcast, dan The Ringer.
Spotify juga menandatangani kesepakatan podcast eksklusif dengan Michelle Obama, Kim Kardashian West, dan Joe Rogan, juga semakin mempromosikan podcast di dalam aplikasinya.
Podcast menawarkan peluang yang menguntungkan bagi Spotify karena tidak perlu membayar biaya lisensi dan royalti untuk streaming, tetapi podcast masih dapat menghasilkan uang dari langganan dan iklan yang dimasukkan ke dalam aplikasi untuk diputar.
Baca Juga: Laku Keras, Switch Genjot Keuntungan Nintendo Melonjak Selama Pandemi