Find Us On Social Media :

Duh, Masih Banyak Desa di Indonesia yang Belum Rasakan Jaringan 4G

By Adam Rizal, Selasa, 10 November 2020 | 17:00 WIB

Ilustrasi BTS (Base Transceiver Station) Indosat Ooredoo

Mimpi Indonesia untuk membangun jaringan 5G tampaknya masih jauh dari harapan karena jangankan membangun infrastruktur 5G secara merata, implementasi 4G saja masih belum tuntas di Indonesia.

Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Ahmad M Ramli, mengungkapkan Kominfo memiliki pekerjaan rumah (PR) yaitu membangun jaringan 4G secara menyeluruh di Indonesia. Dari total jumlah 83.218 desa/kelurahan di Indonesia, masih ada 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau 100 persen jaringan 4G.

"Karena itu, pekerjaan besar yang harus dilakukan mulai tahun 2021, seperti yang disampaikan oleh bapak presiden, adalah kita akan membangun 9.113 desa di 3T dan 3.435 desa kelurahan di desa non-3T," ujar Ramli dalam konferensi pers hasil survei APJII.

Pembangunan jaringan tersebut menjadi pekerjaan besar bagi Kementerian Kominfo mengingat sebanyak 20.341 desa/kelurahan berada di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan atau 3T.

Baca Juga: Lewat DTS 2020, IBM & Kemkominfo Tingkatkan SDM Data Science

Hal itu berarti sebanyak 20.341 desa/kelurahan tersebut adalah non-komersial karena jumlah penduduk yang sedikit, sehingga harus dibangun sendiri oleh Kementerian Kominfo lewat Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).

"Kita akan menginginkan semuanya akan terjangkau, dengan demikain 2021 adalah pekerjaan besar Kominfo saat ini karena ada 9.113 desa yang memang tidak komersial dan harus dibangun melalui jaringan BAKTI Kominfo," ujar Ramli.

Terkait pengguna internet, Ramli melihat terjadi perubahan pola yang sangat signifikan secara digital selama pandemi. Perubahan signifikan juga terjadi terkait online shop dan bidang kesehatan.

"Yang tadinya booming medsos dan over-the-top, tapi saat pandemi kemudian ada pergeseran sangat signifikan ke bidang pendidikan, work form home, conference, online shop sempat naik 400 persen bulan kedua saat pandemi," ujar dia.

Ramli menambahkan, survei APJII tentang pengguna dan penetrasi internet, menjadi penting bagi Kementerian Kominfo dalam merencanakan kebijakan dan regulasi ke depan.

Baca Juga: Dukung Sektor Pendidikan di Masa Pandemi, Indosat Gelar Edu Connex