Find Us On Social Media :

Begini Cara Kominfo Cetak 9 Juta Talenta Digital di Indonesia

By Adam Rizal, Kamis, 12 November 2020 | 13:30 WIB

Digital Talent Shcolarship

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yakin dapat mencetak 9 juta talenta digital selama 15 tahun lewat berbagai program, salah satunya Digital Talent Scholarship.

"Ada 9 juta orang yang dihasilkan selama 15 tahun. Kita tidak mungkin membangun infrastruktur, berkompetensi dengan negara lain tanpa kita memperkuat SDM-nya," ujar Staf khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, Henri Subiakto, dalam acara virtual FMB9 "Pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia" pada Selasa, 10 November 2020.

Henri menjelaskan Kominfo memiliki dua program besar yaitu Digital Talent Scholarship untuk mencetak para ahli di bidang Teknologi Informatika dan Digital Literacy untuk meningkatkan pengetahuan atau literasi digital masyarakat luas tentang apa yang harus mereka ketahui soal digital.

Henri mengatakan Indonesia membutuhkan sekitar 600.000 SDM yang memiliki kualitas dan menguasai TI. Kominfo telah menginisiasi program Digital Talent Scholarship sejak 2019 dan kembali digelar tahun ini berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama puluhan Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta.

Digital Talent Scholarship memiliki empat sasaran, yaitu mengurangi pengangguran bidang komunikasi dan informasi, alih kompetensi (reskilling dan upskilling) akibat layoff teknologi, peningkatan daya saing dan penguatan kelembagaan.

Henri mengatakan program ini juga bekerja sama dengan sejumlah korporasi global, termasuk Google dan Amazon, untuk memperkuat dan menyiapkan SDM yang menguasai teknologi terbaru, misalnya kecerdasan buatan (AI), Internet of Things, Augmented Reality dan Big Data Analysis.

"Kominfo berkomitmen pembangunan SDM menjadi tumpuan untuk transformasi digital. Karena tidak mungkin kita bisa melakukan sebuah transformasi ke dunia digital, tanpa penguatan SDM, SDM menjadi faktor kunci yang harus menjadi perhatian," ujar Henri.

"Target kita mengejar 600.000 per tahun, bahwa yang kita tingkatkan upskilling-nya itu tidak hanya sekedar belajar aptika atau teknologi dan tahu teknologi terbaru, tetapi sektor-sektor lain juga harus tahu IT, untuk itu kita ajak kementerian lain," dia menambahkan.