Akhirnya Huawei mengkonfirmasi rencana penjualan anak perusahaan Honor lewat sebuah pernyataan yang diunggah ke situs resminya. Honor akan dijual kepada Shenzhen Zhixin New Information, sebuah konsorsium yang beranggotakan lebih dari 30 agen dan distributor.
Huawei mengatakan langkah itu diperlukan untuk memastikan 'kelangsungan hidup Honor'.
"Penjualan ini akan membantu para channel seller dan pemasok Honor dalam melalui masa sulit," tulis Huawei dalam pernyataan di situs resminya.
Huawei mengakui Huawei sedang mengalami 'tekanan luar biasa' yang disebabkan masalah ketersediaan elemen-elemen teknis. Tidak dijabarkan secara rinci apa yang dimaksud "masalah elemen teknis" tersebut. Namun, kemungkinan karena pembatasan yang dikenakan oleh pemerintah AS ke perusahaan asal China tersebut.
Amerika Serikat memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam entity list sehingga tidak bisa berbisnis dengan perusahaan-perusahaan asal AS. Sanksi lanjutan dari Negeri Paman Sam membuat Huawei kesulitan memproduksi chip Kirin yang juga dipakai di ponsel-ponsel Honor.
Saat proses akuisisi sudah rampung, Huawei akan lepas sepenuhnya dan tidak akan memiliki saham sama sekali di perusahaan Honor yang baru. Huawei juga tidak akan ikut terlibat dalam manajemen bisnis ataupun proses pengambilan keputusan di dalamnya.
"Kami harap perusahaan Honor akan melangkah di jalan baru yang lebih baik bersama para pemegang saham, rekanan, dan pegawainya," lanjut Huawei sebagaimana dihimpun dari halaman resmi Huawei.
Sayangnya, tidak diungkapkan berapa nilai akuisisi bisnis ponsel Honor oleh Shenzhen Zhixin New Information.
Rumor yang beredar pekan lalu menyebutkan angkanya konon mencapai 100 miliar yuan atau sekitar Rp212 triliun.
Sebanyak 7.000 karyawan dan tim manajemen juga disebutkan bakal tetap bertahan di Honor. Kemudian, perusahaan ditargetkan akan go public dalam jangka tiga tahun ke depan.
Honor didirikan pada 2013 sebagai brand membidik kalangan anak muda lewat ponsel-ponsel di segmen harga bawah hingga menengah. Menurut Huawei, Honor mencatat angka pengiriman smartphone hingga 70 juta unit per tahun.