Find Us On Social Media :

Grab Gunakan AI Kalahkan Jaringan Penipu Canggih di Indonesia

By Adam Rizal, Kamis, 19 November 2020 | 09:30 WIB

Grab

Grab memiliki komitmen besar untuk menjaga keamanan data pengguna dan menjamin keselamatan pengguna serta mitra driver.

Tak heran, divisi siber digital Grab juga menghadapi banyak serangan dari pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan celah untuk mencari keuntungan.

Head of Technology, Integrity Group, Transport, and Patents Office Grab, Wui Ngiap Foo mengatakan Grab melihat beberapa jenis penipuan yang paling banyak ditemukan seperti GPS palsu, mitra pengemudi yang membuat banyak akun, dan pembajakan akun lewat rekayasa sosial.

"Jika ada cara untuk mendapatkan uang dengan mudah, orang-orang akan mencoba untuk mengeksploitasinya. Di seluruh negara, terutama Indonesia, kami harus menghadapi jaringan penipu yang canggih," kata Wui dalam sesi virtual Grab Tech Insider.

Wui mengatakan penipu akan terus berevolusi dan mencari cara baru untuk mengelabui korbannya. Karena ini, Grab terus memberikan edukasi kepada pengguna, kerjasama dengan penegak hukum dan mengerahkan teknologi. Grab juga menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML) untuk mengatasi penipuan baik online maupun offline.

"Kedua teknologi AI dan ML sukses bawa Grab selangkah di depan para penipu," pungkasnya.

Caranya, Grab menggunakan kedua teknologi itu untuk mendeteksi penipu di platformnya, termasuk memetakan perilaku pengguna untuk melihat apakah perilaku tersebut sesuai dengan pengguna biasa atau pengguna yang nakal.

"Dengan memetakan bagaimana pengguna nakal beraksi kita bisa membuat skor perilaku. Jika lihat di grafik, pengguna nakal memiliki nilai agregat yang lebih rendah dibandingkan pengguna asli," jelas Wui.

Karena ekosistem Grab saat ini juga sudah merambah website dan desktop, Wui mengatakan Grab akan mengenalkan fitur baru yang akan memudahkan proses otentikasi agar tidak disalah gunakan oleh penipu. Fitur ini dijadwalkan meluncur pada kuartal pertama 2021.

"jadi kami akan mengenalkan QR code ke halaman transaksi di desktop dan kalian harus menggunakan aplikasi Grab untuk memindainya," ucap Wui.

"Kami bisa memverifikasi aplikasi Grab kalian dan kalian bisa mengotorisasi transaksi dan kami bisa membangun profil kalian di dalam aplikasi Grab," pungkasnya.