Biro Telekomunikasi Kementerian Informasi dan Komunikasi Vietnam berencana menghentikan produksi dan impor perangkat seluler jaringan 2G dan 3G. Hal itu sebagai upaya untuk mempromosikan penggunaan 4G dan 5G.
Target utamanya adalah mempromosikan transformasi digital Vietnam yang akan selesai pada 2025. Selain itu, pemerintah Vietnam juga menggalakkan produksi smartphone murah oleh perusahaan lokal.
Viettel, perusahaan telekomunikasi besar yang dioperasikan oleh militer Vietnam telah bekerja sama dengan VinSmart, produsen ponsel di bawah Vingroup Group, untuk membantu pengguna berhasil beralih ke ponsel pintar atau smartphone.
VinSmart juga mengumumkan telah bekerja sama dengan Qualcomm untuk memproduksi smartphone 5G pertama di Vietnam, Vsmart Aris 5G. Smartphone ini hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 765G dan cip keamanan kuantum.
Vsmart Aris 5G menggunakan layar Super-AMOLED 6,39 inci, memori utama 8 GB, serta baterai 4.000 mAh seperti dikutip Giz China.
Vietnam mengatakan smartphone murah itu dibanderol sekitar Rp370 ribu dan dilengkapi dengan diskon data untuk pengguna berpenghasilan rendah di daerah pedesaan.
Sementara itu, perusahaan keamanan siber dan pembuat smartphone BKAV juga mulai mengembangkan ponsel fitur yang dapat terkoneksi dengan jaringan 4G.
Kementerian komunikasi Vietnam juga telah memerintahkan operator jaringan untuk mengintegrasikan fitur voice over LTE ke dalam jaringan 4G mereka sehingga lebih banyak pengguna akan menggunakan teknologi tersebut untuk melakukan panggilan telepon daripada menggunakan jaringan tradisional.
Kementerian telah mengizinkan Viettel dan MobiFone untuk menguji penyiaran 5G secara komersial di Hanoi dan Ho Chi Minh, serta lisensi resmi akan diberikan tahun depan.
Per September, ada 88 juta pengguna smartphone di Vietnam, naik 14 persen dibanding tahun lalu, 83 juta di antaranya mampu 4G. Ada 24,67 juta pengguna 2G, turun hampir 20 persen tahun ke tahun, menurut pemerintah Vietnam.
Perkembangan 5G bergerak dengan cepat dan perkembangan menuju 6G juga telah dimulai. Baru-baru ini, Cina mengirim satelit ke luar angkasa untuk menguji sinyal 6G.
Sebagai tanggapan, Google dan Apple bergabung dengan menguji 6G di Amerika Utara. Dengan perkembangan yang begitu maju di industri ini, 2G dan 3G hampir tidak lagi digunakan.