Find Us On Social Media :

Percepat Modernisasi Aplikasi, Red Hat Integrasikan Dua Solusi Ini

By Liana Threestayanti, Senin, 23 November 2020 | 18:00 WIB

Ilustrasi integrasi Red Hat Advanced Cluster Management dengan Ansible Automation Platform.

Red Hat baru-baru ini mengumumkan langkah terbarunya di area hybrid cloud: mengintegrasikan Red Hat Ansible Automation Platform dan Red Hat Advanced Cluster Management for Kubernetes

Langkah ini dilakukan Red Hat untuk mengakselerasi automasi dan mempercepat integrasi antara infrastruktur cloud-native dan infrastruktur tradisional. 

Saat mempercepat digitalisasi, perusahaan seringkali kesulitan melakukan modernisasi aplikasi legacy. Dan integrasi akan menghadirkan fitur-fitur cloud-native pada aplikasi legacy. Ketika workflow di level aplikasi atau infrastruktur TI yang lama dibutuhkan, Advanced Cluster Management akan bertindak selaku panel kontrol di seluruh kluster Red Hat OpenShift untuk mengaktifkan kapabilitas Ansible Automation Platform, seperti system updates, load balancing, dan server resource allocation.

Sebagai hasilnya adalah sebuah workflow tunggal dalam mengelola lingkungan hybrid cloud yang kompleks tanpa memaksa perusahaan memilih antara kebutuhan TI mereka sekarang dan kebutuhan IT yang mereka butuhkan di masa depan.

Integrasi ini diharapkan mendorong modernisasi aplikasi di lingkungan TI, menyederhanakan alur kerja, dan meniadakan pemisahan (silos) yang terjadi antara server tradisional dan mesin virtual serta klaster cloud-native, termasuk Red Hat OpenShift.

Dengan integrasi ini, pelanggan akan bisa mengakses Red Hat Kubernetes Operators yang akan membantu pelanggan dalam mengelola aplikasi dan komponen. Red Hat mengklaim integrasi ini akan menyederhanakan administrasi karena Ansible Automation Platform akan lebih efisien mengeksekusi pekerjaan di luar klaster Kubernetes.

"Dengan mengintegrasikan Red Hat OpenShift dan Ansible Automation Platform, perusahaan dapat memanfaatkan Ansible dalam pengelolaan infrastruktur dan penerapan aplikasi. Kami yakin Ansible secara de facto telah menjadi standar dalam automasi, dan Red Hat punya banyak sekali otomatisasi Ansible yang siap digunakan, mencakup berbagai domain, dan terkurasi, tersertifikasi, dan disupport dengan baik," jelas Joe Fitzgerald, Vice President, Management, Red Hat.

Sementara  Mary Johnston Turner, Research Vice President, Cloud Management, IDC mengatakan, "Minat pada pengelolaan lintas cloud dan visibilitas yang konsisten sedang naik daun dengan cepat akhir-akhir ini, seiring dengan tren perusahaan memindahkan lebih banyak workload mereka ke platform infrastruktur hybrid maupun multicloud, termasuk VM dan lingkungan berbasis container. Mayoritas pemimpin di perusahaan pengelolaan infrastruktur cloud mengatakan bahwa saat ini penting sekali memiliki management tool dan kapabilitas yang mencakup berbagai lingkungan cloud, termasuk public, private, hosted dan edge location. Ditambahkannya fungsionalitas otomatisasi membantu memperluas jangkauan manajemen hybrid cloud yang efektif."

Ansible Automation Platform dan Red Hat OpenShift merupakan meraih predikat leader dalam The Forrester Wave™ dan dipakai pada sejumlah project open source Ansible dan Kubernetes. 

Red Hat menjanjikan preview untuk integrasi ini segera tersedia dalam beberapa minggu ke depan.

 

Kutipan Pendukung