Meskipun negara tertutup, smartphone tetap menjadi kebutuhan dan gaya hidup di Korea Utara (Korut). Hal itu terungkap dari laporan media Korea Selatan (Korsel) yang mengungkapkan jumlah pengguna smartphone di Korut telah mencapai 5 juta orang dengan pertumbuhan yang cukup pesat.
Uniknya, Samsung adalah smartphone terpopuler di Korut, mengingat pemerintah Korut tidak mengizikan peredaran smartphone asal Korea Selatan tersebut. Warga Korut mendapatkan smartphone Samsung melalui jalur yang tidak resmi atau barang selundupan.
"Ada banyak orang di Korea Utara yang mengguna Samsung Galaxy," kaya Yang Un-chul (Vice President Sejong Institute) seperti dikutip Mirror.
Seperti diketahui, selama ini peredaran Samsung memang dilarang dijual di Korea Utara mengingat putusnya hubungan kedua negara yang berbeda ideologi tersebut sejak meletusnya perang Korea yang berakhir pada 1953.
Para distributor smartphone gelap pun tidak akan kesulitan untuk mendapatkan pasokan smartphone Samsung tersebut, mengingat mereka adalah negara tetangga. Caranya, para distributor itu merubah tulisan smartphone Samsung yang "made in South Korea" menjadi "made in China" untuk mengakali pemerintah supaya terhindar dari hukuman.
"Warga Korut lebih memilih smartphone buatan Korea Selatan karena kualitasnya yang sudah terjamin, daripada smartphone buatan Tiongkok dan Jepang," ujarnya
Selain Samsung, warga Korut juga juga menyukai merek ponsel lokal yaitu Arirang. Smartphone Arirang mengusung, layar 4,3 inci, prosesor dual-core Qualcomm Snapdragon, RAM 768MB, penyimpanan internal 4GB, kamera depan 2 megapixel, kamera belakang 8 megapixel, dan baterai 1900mAh.
Arirang sendiri dibanderol USD 315 atau sekitar Rp 4 jutaan.