Find Us On Social Media :

Schneider Electric Tahun Ini Kembali Raih Penghargaan INDI 4.0

By Rafki Fachrizal, Kamis, 26 November 2020 | 18:30 WIB

Xavier Denoly (Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste) Menerima Penghargaan INDI 4.0

Perusahaan global dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi industri, Schneider Electric, kembali memperoleh penghargaan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) atas capaian pabrik pintarnya di Batam yang telah ditetapkan sebagai “Global Lighthouse Network oleh World Economic Forum (WEF)” pada tahun 2019 lalu.

Schneider Electric Indonesia menjadi salah satu dari 54 perusahaan di dunia yang masuk dalam Global Lighthouse Network WEF sebagai pemimpin dalam pengadopsian teknologi industri 4.0.

Sebelumnya, Schneider Electric juga telah memperoleh penghargaan INDI 4.0 sebagai “A National Lighthouse for Indonesia” pada 2019 yang sekaligus menjadi mitra pertama Pemerintah Indonesia sebagai proyek percontohan pabrik pintar di Indonesia.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Dr. Ir. Doddy Rahadi, MT, Kepala BPPI – Kemenperin; Ir. Muhammad Khayam, MT, Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil, Kemenperin; dan Bobby Hamzar Rafinus, S.T., MIA, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah, Kemenko Bidang Perekonomian kepada Xavier Denoly, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste di acara Conferences and Award Industry 4.0 pada 25 November 2020, di Hotel Mulia, Jakarta.

Pada konferensi tersebut, Fadli Hamsani, Country Digital Transformation Schneider Electric juga berkesempatan menjadi pembicara untuk berbagi wawasan dan pengalaman perusahaan kepada para pemimpin bisnis di sektor manufaktur terkait kolaborasi dalam transformasi industri 4.0 di masa pandemi covid-19.

Xavier Denoly, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, menyampaikan “Saat ini kita dihadapkan pada era Next-Generation Industry di mana pemanfaatan teknologi tidak lagi hanya berbicara mengenai efisiensi dan peningkatan produktivitas operasional, namun juga bagaimana teknologi digital dapat membantu meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan bisnis yang berorientasi pada pemberdayaan sumber daya manusia. Hal inilah yang telah kita saksikan dan alami di masa pandemi ini.

“Dalam rangka mempercepat transformasi digital memasuki era Next-Generation Industry dibutuhkan komitmen dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan baik itu pemerintah sebagai pembuat kebijakan, pelaku industri, tenaga ahli, akademisi, konsultan dan penyedia teknologi, hingga lembaga keuangan,” tambahnya.

Baca Juga: Tips memilih UPS dan Stop Kontak untuk Kebutuhan Perangkat Elektronik

Kembali dilanjutkan Xavier, kolaborasi tersebut dapat dilakukan dengan membangun ekosistem yang mendukung untuk menjalin kemitraan strategis serta menjadi sarana berbagi pengalaman dan wawasan terbaru terkait industri 4.0.

“Kami menyambut baik diluncurkannya platform digital SINDI 4.0 oleh Kemenperin sebagai ekosistem untuk membangun sinergi dan kolaborasi seluruh pihak dalam percepatan proses tranformasi industri, dan Schneider Electric akan terus menjadi bagian dari akselerator yang membantu program pemerintah Making Indonesia 4.0.” jelas Xavier.

Schneider Electric secara global telah membangun ekosistem tersebut yang dikenal dengan Schneider Exchange Community di mana para pemangku kepentingan di seluruh dunia dapat berkomunikasi dan berkolaborasi untuk mencari solusi terbaik dalam pengelolaan energi dan otomasi.

Di dalam ekosistem tersebut, para anggota komunitas dapat berkonsultasi dengan para ahli dari seluruh mitra strategis Schneider Electric; bertukar gagasan, solusi dan peluang bisnis; mengikuti pelatihan hingga mengakses berbagai teknologi dan software yang tepat sesuai kebutuhan transformasi digitalnya.

“Platform seperti SINDI 4.0 dan Schneider Exchange Community akan semakin mempermudah para pelaku industri dalam menciptakan dan mengembangkan strategi digitalnya serta menemukan mitra yang tepat untuk pengimplementasiannya,” pungkas Xavier.

Baca Juga: VIDA Beroleh Akreditasi WebTrust, PSrE yang Pertama di Indonesia