Tokocrypto secara resmi mengumumkan kehadiran token KAVA di platformnya. KAVA merupakan token dari platform Kava Labs dan berfungsi sebagai peminjaman DeFi lintas chain yang memungkinkan pengguna meminjam stablecoin USDX serta menyetor berbagai aset kripto mereka untuk mulai mendapatkan imbal hasil.“Diperdagangkannya KAVA di Tokocrypto sejalan dengan strategi kami dalam melakukan ekspansi pasar. Terlebih, publik Indonesia memiliki sejarah panjang dalam hal pinjam meminjam, misalnya peer to peer lending yang saat ini menjadi salah satu solusi keuangan. Kava memberikan opsi integrasi yang terdesentralisasi dari lending platform berbasis blockchain”, kata Aaron Choi, VP Global BD Kava Labs. Keunikan dari Kava sendiri terletak pada proses peminjaman yang terdesentralisasi layaknya beberapa platform Decentralized Finance (DeFi) lainnya, namun dapat dilakukan secara lintas chain.
Hal ini dapat dimungkinkan berkat teknologi blockchain generasi terbaru bernama Cosmos yang membuat para pengguna Kava Labs dapat menyimpan beragam aset kripto utama seperti Bitcoin (BTC), Ripple (XRP, hingga Binance Coin (BNB). Namun untuk proses penyimpanan lintas chain saat ini hanya dapat dilakukan dalam jaringan Binance Chain (BEP2).
Chung Ying Lai selaku Chief Strategy Officer Tokocrypto menyatakan bahwa Tokocrypto selalu berkomitmen menghadirkan beragam koin ataupun token berkualitas kepada para nasabah, termasuk koin DeFi yang memang menjadi primadona penggiat aset kripto sepanjang 2020. “Dalam beberapa bulan terakhir, Tokocrypto cukup fokus menghadirkan berbagai varian token DeFi, dan kami bangga dengan kehadiran KAVA di Indonesia”, tambahnya.Kava sendiri telah mulai diperdagangkan di Tokocrypto pada pertengahan November ini dan dapat diperjualbelikan ke sesama aset kripto lainnya, yaitu BTC dan USDT. Dengan ketersediaan suplai sebesar lebih dari 46 juta KAVA dipasaran saat ini, token yang kini diperdagangkan di kisaran harga US$2 ini kini berada di peringkat 113 coinmarketcap dengan volume transaksi sebesar US$46,919,372 perharinya.