Find Us On Social Media :

Tantangan Bisnis Berubah Akibat Pandemi, Lenovo Pun Ubah Strategi

By Wisnu Nugroho, Minggu, 29 November 2020 | 13:20 WIB

Antisipasi pandemi, Lenovo pun merancang strategi baru

Pandemi yang terjadi saat ini memang mengubah banyak aspek dari kehidupan kita saat ini. Perubahan bukan cuma terjadi di level konsumen, namun juga bisnis. Hal inilah yang mendorong Lenovo untuk beradaptasi dan fokus membantu perusahaan di berbagai industri dalam menghadapi situasi sulit ini.

Perubahan strategi itu tercermin dari penuturan Ken Wong, President Lenovo Asia Pacific, dalam sebuah interview eksklusif dengan beberapa media di Asia Pasifik (termasuk InfoKomputer). “Saat ini pelanggan kami memiliki tuntutan lebih tinggi terhadap teknologi, termasuk bagaimana memanfaatkan teknologi untuk menjawab tantangan dan menangkap peluang yang ada,” ungkap Ken Wong.

Secara bisnis, tahun ini Lenovo sebenarnya mencatat hasil gemilang. Laporan keuangan Q2 2020 menunjukkan, Lenovo mencatat pendapatan US$14,4 miliar, atau naik 7% dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan ini bukan cuma disumbang produk PC yang menjadi andalan Lenovo selama ini, namun juga Lenovo Data Center Group yang membawahi produk server, storage, dan network. Unit bisnis ini mencatat kenaikan 11%, year-on-year, atau lebih tinggi 2,1% dibanding rata-rata industri. 

Semua data itulah yang membuat Ken Wong meyakini, performa Lenovo di tahun-tahun mendatang akan semakin baik. “Lenovo memiliki peluang besar untuk tumbuh lebih cepat di masa depan, bahkan lebih baik dari prediksi analis,” ungkap Wong.

Tawarkan Solusi Menyeluruh

Akan tetapi, Wong melihat kesempatan emas tersebut harus dijawab dengan strategi yang lebih tajam. Salah satunya adalah menyediakan layanan end-to-end solution bagi perusahaan. “Lenovo berkomitmen untuk menghadirkan solusi yang customer centric dan future-ready flexibility seputar hardware, software, maupun services,” tambah Wong. 

Dengan kata lain, Lenovo akan menyediakan solusi siap pakai yang menggabungkan hardware, software, maupun services yang dibutuhkan perusahaan.

Pendekatan ini memang bukan hal yang baru, namun semakin menemukan momentumnya saat pandemi ini. “Covid-19 menjadi katalis bagi banyak perusahaan untuk mempercepat transformasi digital,” ungkap Wong. 

Salah satu contoh solusi end-to-end Lenovo adalah di Bellarine Community Health (BCH), sebuah rumah sakit di Australia. Di tengah kondisi pandemi, BCH membutuhkan laptop yang selalu siap digunakan dokter dan pegawai rumah sakit. 

Lenovo pun memberikan solusi managed services yang siap membantu setiap masalah di perangkat laptop selama 24/7. Jika ada laptop yang bermasalah, tim teknis Lenovo memiliki kemampuan untuk secara otomatis mendeteksi sumber masalah dan melakukan perbaikan, baik secara remote maupun mengirim teknisi.  

Selain itu, Lenovo juga menyediakan sistem pembiayaan khusus, yang meringankan biaya investasi dari BCH. 

Solusi menyeluruh lain yang ditawarkan Lenovo adalah untuk industri restoran di Malaysia. Saat terjadi pandemi, permintaan layanan pesan antar makanan meningkat drastis. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan tersebut, banyak restoran di Malaysia membutuhkan laptop untuk mengelola pesanan. Lenovo pun menghadirkan solusi yang tidak saja menyediakan perangkat laptop, namun juga aplikasi layanan pesan antar dan pelatihan bagi karyawan restoran.

Beberapa contoh di atas sedikit banyak menggambarkan perubahan strategi Lenovo yang diharapkan dapat menjawab tantangan bisnis yang dialami perusahaan saat ini. “Solusi [yang Lenovo tawarkan] ini akan memberikan fleksibilitas dan kelincahan bagi perusahaan,” tambah Wong.