Find Us On Social Media :

Minim Fitur Baru, Penyebab Penjualan Smartphone di Dunia Anjlok

By Adam Rizal, Kamis, 3 Desember 2020 | 16:30 WIB

Penjualan Smartphone

Firma riset pasar Gartner baru-baru ini membuka laporan penjualan smartphone global pada kuartal III-2020.

Total penjualan smartphone dunia mencapai 366 juta unit, atau turun 5,7 persen pada periode tersebut dibanding periode yang sama tahun lalu.

Penjualan smartphone yang lesu itu tidak hanya disebabkan pandemi Covid-19 semata melainkan fitur-fitur yang ditawarkan vendor smartphone kurang bisa menggugah gairah pasar.

"Aneka fitur yang ditawarkan dinilai kurang begitu memberikan dorongan bagi konsumen untuk membeli smartphone model baru, Fiturnya 'gitu-gitu saja'." sebut TechCrunch.

Saat ini pelanggan di dunia merasa tawarkan fitur 5G belum dibutukan karena jaringan 5G belum juga merata di seluruh dunia, apalagi di sejumlah negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Apabila roadmap 5G dilihat secara lebih luas, komersialisasi konektivitas 5G bisa dibilang belum merata dan konsumen pada umumnya masih belum yakin apakah mereka membutuhkannya," imbuh TechCrunch.

Mulai pulih Kembali lagi ke laporan Gartner tadi, meski penjualan smartphone Q3 2020 turun 5,7 persen, angka tersebut sejatinya lebih sedikit dibanding Q2 2020 yang tercatat mengalami penurunan pengiriman unit sebesar 20 persen (dibanding Q2 2019).

Hal ini menunjukkan bahwa industri smartphone kemungkinan perlahan bakal pulih. Adapun pemulihan pasar smartphone mulai terlihat di beberapa negara seperti di kawasan Asia Pasifik dan Amerika Latin.

Kondisi yang hampir normal di China juga disebut mulai sanggup mengisi kekosongan pasokan komponen untuk produksi smartphone pada Q3 2020.

Terlebih, laporan Gartner juga menyebutkan bahwa penjualan ponsel di tiga negara terbesar untuk pasar smartphone, yakni India, Indonesia, dan Brazil, sama-sama mengalami peningkatan untuk pertama kalinya di tahun ini.

Penjualan smartphone di India tercatat naik sebesar 9,3 persen, Indonesia 8,5 persen, dan Brasil 3,3 persen di Q3 2020 ini.