Samsung diperkirakan tak akan keluarkan varian baru Galaxy Note tahun 2021. Gara-gara kalah pamor dari Galaxy Fold?
Smartphone lipat tersedia di pasar sejak tahun lalu. Namun popularitasnya mulai menanjak di tahun 2020 berkat mekanisme engsel yang telah ditingkatkan.
Samsung, salah satu vendor pertama yang menerapkan desain foldable, cukup sibuk mengurus lini baru ini. Namun kesuksesan smartphone lipat ini malah membuat "percakapan" tentang Galaxy Note menurun, menurut temuan GlobalData, sebuah perusahaan data dan analytics.
Platform Filing Analytics GlobalData mengungkapkan bahwa mentions ‘Galaxy Note’ merosot tajam hingga 80% year-on-year pada data filing Samsung di tahun 2020 ini. Pada saat yang sama, percakapan seputar ponsel lipat dan keyword terkait relatif stabil. Produksi dan supply chain Samsung yang beragam membantu perusahaan mendorong keuntungannya selama Q3 2020.
Baca juga: Bukti Kuat, Samsung Tak Bakal Luncurkan Galaxy Note Tahun Depan
Rinaldo Pereira, Senior Business Fundamentals Analyst, GlobalData, mengatakan,“Menariknya, mentions ‘premium’ dan keyword terkait juga menurun 54% di 2020 dibandingkan tahun 2019. Akibatnya, kemungkinan Samsung akan mengurangi penawaran premium Galaxy Note untuk fokus pada Galaxy Fold.”
Pada Q3 2020, pengapalan (shipment) smartphone Samsung didorong oleh produk segmen menengah (mid-range) dan Galaxy Fold. Produsen asal Korea Selatan ini berharap hasil yang lebih baik di Q4 2020 karena bertepatan dengan musim liburan. Samsung juga berharap dapat meningkatkan penjualan di tahun 2021 dengan memfokuskan pada smartphone lipat dan 5G.
"Di akhir November, Samsung merilis ilustrasi model (smartphone) lipat yang akan dirilis pada 2021. Kemungkinan Samsung tidak akan mengeluarkan varian baru Galaxy Note di 2021 tapi akan membuat Galaxy S21 dan ponsel lipat kompatibel dengan stylus," ujar Rinaldo Pereira menyimpulkan.