Find Us On Social Media :

Akamai Menemukan Persaingan Monetisasi Konten di Tanah Air Meningkat

By Cakrawala, Jumat, 18 Desember 2020 | 20:15 WIB

Ilustrasi Akamai.

 

Akamai belum lama ini menyampaikan temuannya seputar efek wabah COVID-19 terhadap perusahaan yang bergerak pada media & entertainment di Indonesia. Berdasarkan studi Akamai bertajuk "Indonesia: The Challenge of Monetizing in a Fast-Growing Market", wabah COVID-19 meningkatkan permintaan akan konten secara daring. Namun, persaingan antara perusahaan yang bergerak pada media & entertainment untuk memonetisasi konten itu pun makin ketat. Pasalnya, peningkatan bersangkutan mengundang pula pemain baru untuk terjun ke dalam industri media & entertainment di tanah air.

“Pandemi telah meningkatkan permintaan akan layanan konten dan internet yang tidak pernah diduga sebelumnya oleh perusahaan mana pun. Di Indonesia, industri OTT yang sedang berkembang sangatlah kompetitif. Untuk memonetisasi bisnis mereka, banyak perusahaan media perlu meningkatkan skala layanan dan memperluas penawaran mereka untuk memenuhi beragam permintaan pelanggan yang telah mengubah perilaku online-nya menyusul dampak pandemi,” ujar Matthew Lynn (Regional Sales Director South Asia di Akamai).

Studi Akamai sendiri dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap para pemimpin senior perusahaan yang dimaksud selama periode tiga bulan, yakni dari Maret 2020 sampai Mei 2020. Akamai menemukan bahwa para responden memang mengharapkan terjadinya koreksi pasar, tetapi mereka tidak menduga akan secepat yang telah terjadi, termasuk dengan banyaknya minat pemain baru.

Berdasarkan data Akamai, wabah COVID-19 membuat lalu lintas internet di Indonesia bertumbuh sebesar 73% pada kuartal pertama tahun 2020 dibandingkan kuartal yang sama tahun 2019. Pertumbuhan itu menjadi 139% pada kuartal kedua tahun 2020. Tak hanya pertumbuhan antara tahun yang tinggi, pertumbuhan antara kuartal juga tinggi.

Selain itu, sekitar 70% responden menyebutkan monetisasi sebagai prioritas bisnis utama saat mereka berinvestasi pada infrastruktur untuk menciptakan dan mendistribusikan konten kepada audiensi lokal. Sebanyak 70% responden juga memprediksi model berlangganan video on demand sebagai opsi monetisasi yang lebih berkelanjutan.

Sementara, untuk ancaman terhadap kemanan siber, tetap menjadi tantangan untuk seluruh responden. Mereka menyebutkan peretasan, pencurian identitas, atau pelanggaran data sebagai kekhawatiran utama sehubungan kemanan siber. Pada tahun ini, Akamai memang mencatat situs video mengalami peningkatan level serangan sebesar 208%, layanan video mengalami peningkatan sejumlah 63%, dan penyedia siaran televisi mengalami peningkatan sebanyak 630%.