Find Us On Social Media :

Usai Pilpres AS, Twitter Kembalikan Cara Retweet Seperti Semula

By Adam Rizal, Jumat, 18 Desember 2020 | 13:30 WIB

Twitter

Akhirnya, Twitter mengembalikan cara me-retweet twit seperti semula. Sebelumnya, Twitter sempat merubah me-retweet twit untuk meredam peredaran misinformasi di masa pemilu presiden Amerika Serikat (AS).

Pengguna Twitter kini bisa langsung me-retweet tanpa harus mengosongkan "quote tweet" (mengutip twit) lebih dulu. Twitter mengumumkan perubahan ini lewat akun resminya.

"Kami ubah kembali. Sekarang Anda bisa memilih Retweet atay Quote Tweet, seperti yang Anda lakukan sebelumnya," tulis akun resmi Twitter.

Pengguna Twitter mobile sudah bisa menggunakan retweet dengan cara lama. Sementara Twitter untuk desktop atau web, masih harus mengutip kicauan. Twitter juga menyarankan pengguna untuk membaca artikel lebih dulu sebelum me-retweet.

Sebelumnya, Twitter mengubah cara orang-orang melakukan retweet pada bulan Oktober lalu. Perusahaan mikroblogging itu mengatakan perubahan retweet itu hanya sementara, menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat 3 November lalu.

Dengan mengarahkan pengguna ke retweet with quote, Twitter berharap pengguna bisa mempertimbangkan dengan lebih bijak tentang apa yang akan mereka twit ulang atau justru mereka ingin menambah pandangan mereka sendiri terhadap suatu isu.

Namun harapan itu ternyata meleset. Dalam kicauan terbaru akun Twitter Support, Twitter mengakui bahwa penggunaan quote tweet meningkat.

"45 persen dari mereka (yang melakukan retweet) hanya menyertakan penegasan satu kata dan 70 persen di antaranya menulis kurang dari 25 karakter," tulis Twitter.

Meskipun "quote tweet" meningkat, tapi Twitter juga mencatat adanya penurunan keseluruhan retweet (baik retweet maupun quote tweet) sebesar 20 persen.

Twitter mengatakan akan terus fokus mengembangkan fitur agar penggunanya lebih bijak sebelum menyebarluaskan informasi.

Termasuk saran "baca dulu sebelum retweet". Pilpres AS sendiri kini sudah usai dengan ditetapkannya kemenangan Joe Biden dalam perolehan suara elektoral beberapa hari lalu.