Find Us On Social Media :

Susul Huawei, DJI Masuk Daftar Hitam AS Akibat Langgar HAM

By Adam Rizal, Minggu, 20 Desember 2020 | 17:00 WIB

DJI Mavic Air 2

Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan AS memasukkan nama produsen drone DJI ke dalam daftar hitam Entity List karena pelanggaran HAM berskala besar.

Hal itu bertentangan dengan kebiasaan AS yang menuduh perusahaan China karena permasalahan keamanan nasional.

Huawei, sudah lebih dulu dimasukkan ke dalam daftar hitam ini sejak 2019 karena masalah keamanan.

Pemerintah AS menjelaskan DJI memfasilitasi ekspor barang oleh China yang membantu rezim represif. Hal ini disebut bertentangan dengan kebijakan luar negeri AS.

Dengan masuknya nama DJI ke dalam daftar ini, perusahaan asal China ini akan kesulitan untuk melakukan kerja sama dagang dengan perusahaan asal Amerika Serikat.

Sebagai informasi, semua perusahaan yang masuk dalam daftar Entity List ini dilarang membeli komponen dalam bentuk apapun dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah AS.

Kebijakan ini tentu akan membuat DJI kesulitan untuk mendapatkan pasokan komponen yang digunakan untuk mengembangkan drone miliknya. Selain itu, distributor DJI di AS juga akan kesulitan mendapat pasokan stok barang.

Tuduhan pelanggaran HAM tersebut agaknya merujuk pada keterlibatan DJI, yang diketahui merupakan penyedia bagi puluhan drone yang disebarkan di kamp pertahanan di wilayah Xianjing, China.

Bentuk kecurigaan pemerintah AS terhadap DJI sejatinya telah berakar sejak lama. Sebelumnya, Departemen Kehakiman AS telah melarang masyarakat AS untuk membeli drone buatan luar negeri, termasuk drone DJI, karena diduga akan membahayakan keamanan nasional AS.

Selain DJI, ada 76 perusahaan lain yang juga masuk ke dalam blacklist tersebut. Pemerintah AS dihantui ketakutan akan terjadinya penyadapan yang dilakukan pihak asing kepada AS.

Pada Mei 2019, mantan Presiden AS Donald Trump juga turut memasukkan nama Huawei ke dalam daftar hitam "Entity List", sebagaimana dihimpun The Verge.

Huawei pun tidak diperkenankan untuk membeli segala macam komponen dari perusahaan AS dan tidak bisa memakai aplikasi serta layanan Google di ponselnya.

Hasilnya, Huawei pun kini berada dalam posisi yang sulit sampai-sampai harus menjual lini bisnis ponsel Honor beberapa waktu lalu.