Gandeng SAS, KPMG Indonesia menawarkan solusi yang akan memudahkan industri perbankan dan lembaga keuangan di Indonesia dalam menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71.
Solusi Managed Analytics Service ini memadukan keahlian KPMG di bidang manajemen risiko keuangan dan IFRS9 compliance dengan teknologi SAS terkait risiko dan implementasi model.
Seperti diketahui, ada yang berbeda dalam hitungan laporan keuangan emiten mulai tahun 2020 ini. Pasalnya, aturan baru tentang Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71, 72 dan 73 telah diimplementasikan.
Ketiga PSAK tersebut merupakan bagian dari usaha otoritas akuntasi yaitu Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) untuk mengadopsi sistem dari International Financial Reporting Standards (IFRS). IFRS dikeluarkan oleh otoritas akuntan internasional yaitu International Accounting Standard Board (IASB). PSAK 71 sendiri merupakan adopsi terhadap IFRS9.
Penerapan standar pelaporan ini sebagai respons terhadap sejumlah risiko yang kini dihadapi perusahaan-perusahaan, khususnya sektor keuangan atau finansial terhadap risiko kegagalan pembayaran kredit.
IFRS9 harus diterapkan dalam laporan keuangan lembaga keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020. Langkah-langkah baru tersebut mengharuskan lembaga keuangan di Indonesia untuk membuat perubahan signifikan dalam hal melakukan estimasi, mengkalkulasi dan dan melaporkan selisih kerugian pinjaman.
Bank harus melakukan peninjauan berkala atas risiko kredit klien mereka, yang paling signifikan mengubah metodologi penurunan nilai dari kerugian yang terjadi (incurred loss) menjadi kerugian yang diharapkan (expected loss). Perbankan saat ini harus mengidentifikasi resiko dalam portofolio mereka jauh lebih awal dari sebelumnya dan menerapkan metode perkiraan kerugian kredit yang sesuai. Perubahan tersebut akan mempengaruhi operasi lembaga keuangan, perencanaan keuangan, dan terlebih lagi strategi portofolio.
Denny Hanafy, Head of Risk Consulting di KPMG Indonesia mengatakan bahwa meskipun lembaga keuangan memiliki waktu untuk menerapkan langkah-langkah baru, tantangannya adalah banyak yang masih belum siap terutama lembaga keuangan yang lebih kecil.
Kerangka akuntansi IFRS 9 menuntut tingkat infrastruktur, sumber daya dan kemampuan integrasi sistem yang seringkali berada di luar kapabilitas perusahaan keuangan Indonesia yang lebih kecil.
“Biaya dan kerumitan mengadopsi IFRS 9 telah terbukti memberatkan organisasi semacam itu. Banyak lembaga keuangan membutuhkan solusi kuat yang membutuhkan lebih sedikit investasi, jika dibandingkan dengan solusi on-premise, dengan hasil yang optimal. Solusi berbasis langganan dan berbasis cloud, yang dikombinasikan dengan pemodel gangguan berpengalaman KPMG sendiri, dapat menjadi solusi yang tepat pada saat-saat seperti ini. Solusi cloud berarti perusahaan tidak perlu berinvestasi pada lebih banyak perangkat keras dan infrastruktur, " ujar Denny.
Senada dengan itu, Febrianto Siboro, Managing Director SAS di Indonesia mengatakan bahwa untuk memenuhi persyaratan kepatuhan, bank perlu menganalisis data dalam jumlah besar secara efisien dan menyesuaikan pendekatan untuk menerapkan solusi manajemen risiko di seluruh organisasinya.
“Dengan kekurangan profesional analisis data di Indonesia, dan kurangnya pemahaman tentang pemodelan statistik, kebutuhan mendesak akan solusi dan layanan yang dapat memenuhi permintaan ini menjadi sangat penting. SAS menghadirkan kapabilitas terdepan dalam mesin penghitungan IFRS, analitik tingkat lanjut, alur kerja, manajemen data, dan visualisasi untuk mendukung penghitungan kepatuhan dalam skala besar dengan garis keturunan dan transparansi data. Fokus utamanya adalah untuk menciptakan kemampuan pemodelan yang lancar dan komprehensif dengan tata kelola menyeluruh, kontrol, jejak audit, dan manajemen alur kerja, " ungkapnya
Sebagai penyedia solusi risiko keuangan terdepan, SAS berkomitmen untuk mendukung pelanggannya dengan persyaratan kompleks seputar IFRS9. SAS memanfaatkan jaringan mitranya yang kuat dan pengalaman pelanggan untuk mendukung sifat kepatuhan terhadap peraturan yang berubah. SAS akan memanfaatkan pengetahuan yang luas dan jaringan mitranya untuk membantu KPMG memenuhi semua mandat IFRS9 dalam satu lingkup kepatuhan yang komprehensif. Solusi baru ini dibangun di atas platform analitik berkinerja tinggi dan fleksibel yang dapat membantu perusahaan keuangan dan asuransi menjaga segala sesuatunya secara mudah, patuh, dan kuat.