Operator seluler XL Axiata kembali melakukan pengujian jaringan generasi kelima (5G). Berbeda dengan uji coba yang pernah dilakukan sebelumnya, XL kali ini menggunakan frekuensi 4G untuk menggelar 5G.
Teknologi ini dinamakan Dynamic Spectrum Sharing (DSS) 4G/5G yang memungkinkan pemanfaatan spektrum yang sama untuk layanan 4G dan 5G. Uji coba ini dilakukan menggunakan spektrum 1.800 MHz dan 2.100 MHz di wilayah Depok.
XL Axiata bekerja sama dengan Ericsson melalui fitur Ericsson Spectrum Sharing (ESS).
"Uji coba ini juga dimaksudkan untuk mempelajari pengaruh implementasi 5G pada spektrum eksisting, terutama pada layanan yang saat ini sudah berjalan, yaitu 3G dan 4G," kata Direktur Teknologi XL Axiata, I Gede Darmayusa dalam keterangan resminya.
Ia melanjutkan, jika nantinya spektrum khusus 5G sudah tersedia dan dapat diimplementasikan, teknologi DSS dapat digunakan untuk memperluas jaringan 5G dengan memanfaatkan jangkauan dan kapasitas spektrum eksisting.
Kendati demikian, pemanfaatan teknologi spectrum sharing menggunakan teknologi DSS ini berbeda dengan spectrum sharing antaroperator seperti yang disebut dalam UU Cipta Kerja.
Gede menambahkan, agar pengalaman jaringan 5G bisa dirasakan dengan optimal, butuh lebar pita yang lebih luas. Menurutnya, lebar minimum yang dibutuhkan untuk menggelar 5G adalah 40 MHz.
XL sendiri memiliki lebar pita 22,5 MHz di spektrum 1.800 MHz setelah mengakuisisi Axis pada 2014 lalu. Sementara, di spektrum 2.100 MHz, XL memiliki pita selebar 15 MHz.
XL beberapa waktu lalu ikut serta dalam lelang frekuensi di 2,3 Ghz yang dapat digunakan untuk menggelar 5G.
Namun, XL Axiata tidak lolos dalam evaluasi administrasi. Setelah lelang 2,3 GHz selesai, XL Axiata menunggu lelang spektrum 5G selanjutnya, yaitu 700 MHz, 800 MHz, 2,6G Hz, 3,5 GHz, dan 28 GHz dengan total 1280 MHz.
Pemerintah diharapkan akan membuka lelang spektrum tersebut selama beberapa tahun ke depan, mulai 2021 mendatang.