Find Us On Social Media :

Langgar Prokes Covid-19, Aplikasi Pesta Dihapus Apple dan TikTok

By Adam Rizal, Minggu, 3 Januari 2021 | 15:00 WIB

Ilustrasi App Store

Apple menghapus aplikasi Vybe Together dari AppStore. Aplikasi itu sendiri memungkinkan pengguna mengatur dan menghadiri pesta sehingga bertentangan dengan protokol keamanan Covid-19 yang melarang orang berkerumun.

Tak hanya Apple, TikTok juga akan menghapus aplikasi pesta itu karena melanggar pedoman komunitas tentang misinformasi virus. “App Store menjatuhkan kami !!! Kami akan Kembali!!” kata pihak Vybe seperti dilansir oleh CNN.

Saat ini Vybe Together memiliki 139 pengikut, tiga video dan tidak beriklan di TikTok. Tindakan terhadap aplikasi tersebut pertama kali dilaporkan oleh The Verge.

The Verge melaporkan Vybe Together memiliki halaman FAQ yang sekarang dihapus yang menyarankan aplikasi mendukung pertemuan kecil, bukan yang besar.

“Kami sadar Covid adalah masalah kesehatan utama bagi negara, komunitas kami, teman dan keluarga kami,” kata laman FAQ tersebut.

“Jika kita semua bisa diisolasi, ini bisa benar-benar hilang. Memiliki pesta skala besar sangat berbahaya. Itulah sebabnya kami tidak mendukung itu. Tapi Vybe adalah kompromi, bukan pesta besar tapi pertemuan kecil. Kita bisa hidup, setidaknya sedikit selama waktu-waktu ini dengan Vybe," menurut pernyataan Vybe.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyarankan agar tidak mengadakan pertemuan sosial yang lebih kecil yang mempertemukan orang-orang dari rumah tangga yang berbeda, karena risiko penyebaran Covid-19.

“Semakin banyak orang berinteraksi dengan seseorang dalam sebuah pertemuan dan semakin lama interaksi itu berlangsung, semakin tinggi potensi risiko terinfeksi Covid-19 dan sebaran Covid-19,” kata CDC dalam pedomannya.

Banyak pemerintah daerah yang juga telah mengeluarkan arahan yang melarang pertemuan.

Vybe Together mendapat kritik di media sosial, sebelum akhirnya Apple dan TikTok mengambil tindakan.

“Beberapa orang jahat membuat aplikasi untuk menemukan dan mempromosikan pesta indoor besar dan mereka menggunakan TikTok untuk memasarkannya ke jutaan orang,” ujar sebuah cuitan melalui Twitter.