Bursa Efek New York (NYSE) mengeluarkan tiga operator seluler China (delist) dari daftar emiten, menyusul perintah eksekutif (Executive Order 13959) Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada November lalu
Ketiga emiten itu merupakan penyedia telekomunikasi global terbesar asal China, yakni China Telecom Corporation Limited (CHA), China Mobile Limited 0941.HK (CHL), dan China Unicom (Hong Kong) Limited (CHU).
Trump melarang warga AS berinvestasi di perusahaan China yang disinyalir dimiliki atau dikendalikan oleh militer komunis China, termasuk ketiga operator seluler tersebut.
"NYSE akan menghentikan perdagangan saham CHA, CHL, dan CHU pada pukul 04.00 tanggal 11 Januari," tulis keterangan dalam situs Intercontinental Exchange seperti dikutip Reuters.
Khusus China Telecom, izin operasionalnya di Amerika Serikat juga sudah mulai dicabut oleh pihak otoritas dari Federal Communications Commission (FCC).
Baca Juga: Twitter Bakal Membuat Akun @POTUS Joe Biden dari Nol Follower
Kecaman China
Untungnya, kebijakan bursa efek AS itu tidak terlalu berdampak kepada bisnis ketiga operator seluler asal China itu karena mereka tidak menjalankan aktivitas bisnis yang besar di AS.
Selain itu, ketiga operator asal China itu memiliki ratusan juta pelanggan di pasar domestiknya.
Pada Desember lalu, Presiden Trump meresmikan regulasi yang membuat perusahaan-perusahaan China terancam didepak dari bursa-bursa saham AS kalau tidak mau mengikuti standar audit Amerika.
Para pelaku pasar memperkirakan langkah ini akan mendorong perusahaan-perusahaan China yang terdaftar di bursa AS untuk mengamankan listing tambahan di bursa Hong Kong. China pun mengecam tindakan bursa AS tersebut.
Baca Juga: Wow! China Targetkan 600.000 Stasiun 5G Baru Tahun ini