Find Us On Social Media :

Masuk Daftar Hitam Pemerintah AS, Bagaimana Nasib Smartphone Xiaomi?

By Adam Rizal, Jumat, 15 Januari 2021 | 21:25 WIB

Xiaomi

Sial betul Xiaomi. Pemerintah AS baru saja memasukkan perusahaan raksasa ponsel asal China ini ke dalam daftar hitam. Alasannya pun mengejutkan: Xiaomi dianggap sebagai perusahaan militer Tiongkok.

Selain Xiaomi, Trump juga memasukkan pembuat pesawat terbang Comac dalam daftar hitam. Seperti dikutip dari Reuters, total ada sembilan perusahaan China yang dimasukkan ke daftar hitam baru tersebut. 

Dampak dari daftar hitam ini, warga negara AS tidak boleh membeli saham dari Xiaomi dan delapan perusahaan yang masuk daftar hitam tersebut. Yang sudah memiliki saham Xiaomi harus melepaskan kepemilikannya paling lambat 11 November 2021 nanti.

Perlu diketahui, Xiaomi sebenarnya tercatat di bursa saham Hong Kong, bukan AS. Namun akibat keputusan Pemerintah AS, saham Xiaomi langsung turun 10%.

Bantahan Xiaomi

Xiaomi pun langsung memprotes keputusan Pemerintah AS tersebut. "Kami tegaskan, produk Xiaomi diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat sipil dan komersial. Xiaomi tidak dimiliki, dikontrol, atau berhubungan sama sekali dengan militer Tiongkok," ungkap juru bicara Xiaomi.

Atas keputusan Pemerintah AS, Xiaomi pun bertekad untuk mengajukan protes resmi.

Pemerintah AS, yang saat ini masih di bawah kepemimpian Trump, memang sedang "mengebut" aturan yang membatasi pergerakan perusahaan teknologi Tiongkok. Pada Kamis (14/2) kemarin, Departemen Perdagangan AS melarang transaksi penjualan produk komunikasi dan teknologi kepada negara yang dianggap beresiko. Tiongkok masuk daftar tersebut.

Sebelumnya Trump juga menandatangani perintah eksekutif berisi larangan penggunaan delapan aplikasi China, seperti Alipay, WeChat Pay, SHAREit, Tencent QQ, VMate, CamScanner, dan WPS Office. Yang paling terasa tentu saja larangan kepada Huawei untuk menggunakan produk dan teknologi perusahaan China. 

Namun perlu dipahami, nasib Xiaomi tidak seburuk Huawei. Huawei masuk ke Entitiy List, yang menyebabkan mereka tidak bisa membeli produk dan teknologi dari perusahaan AS. Sementara Xiaomi "hanya" masuk daftar pelarangan investasi. Jadi, Xiaomi masih bisa membeli prosesor Qualcomm atau menggunakan sistem operasi Android. 

Dengan kata lain, nasib smartphone Xiaomi masih aman. Setidaknya untuk saat ini.