Huawei menyatakan telah menyiapkan strategi untuk menggarap pasar internet 5G di Indonesia. Strategi pertama, dengan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait 5G.
"Strategi kami saat adopsi teknologi baru yaitu meningkatkan pemahaman manfaat 5G hingga dampaknya pada perngembangan ekonomi digital," ujar Direktur Nasional ICT Strategi dan Marketing Huawei Indonesia Muhamad Rosidi dalam diskusi virtual.
Dia mengatakan penguasaan literasi terhadap teknologi baru menjadi hal penting supaya masyarakat bisa menerima perkembangaan yang ada, sekaligus mendorong terjadinya permintaan.
Sejak 2018, Huawei Indonesia telah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat 5G. Huawei Indonesia pun telah menggandeng akademisi maupun instansi-intansi pemerintahan dan swasta.
"Kami lakukan literasi, menggelar road show supaya masyarakat memahami penggunaan 5G dan benefit-nya," kata dia.
Rosidi mengatakan, sebagai perusahaan yang dikenal dengan pengembangan 5G, Huawei tentu akan membantu percepatan infrastruktur digital di Indonesia. Hanya saja, hal itu perlu dilakukan bertahap sebab lebih dulu dibutuhkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) terkait 5G.
"Indonesia itu bertahap, capital development menjadi bagian yang tidak terelakkan, penetrasi dan pemahaman terhadap adopsi 5G," ungkapnya.
Upaya pun dilakukan Huawei, diantaranya pada tahun lalu bekerja sama dangan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggelar pelatihan untuk 400 pegawai meliputi 5G, Cloud, Big Data, dan Kecerdasan Artifisial (AI).
Di tahun 2020, perusahaan juga berkolaborasi dengan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) untuk 100.000 SDM di Indonesia melalui pendidikan vokasi. Kerja sama berdurasi lima tahun ini diharapkan menciptakan SDM Indonesia di bidang IT yang bertaraf internasional.
Strategi kedua , Huawei Indonesia membangun eksosistem pengembangan 5G dengan menggandeng operator seluler dalam negeri. Perusahaan melakukan kolaborasi dengan Telkomsel dalam pengembangan jaringan 5G di Indonesia. Percobaan pertama dilakukan saat Asian Games 2018, kemudian pada event Mobile World Congress 2019 (MWC) 2019.
Selain itu kerja sama dengan XL Axiata dalam pembangunan jaringan simplified transport dengan solusi Optical Networking 2.0. Jaringan ini diyakini bakal meningkatkan kualitas layanan yang mendukung 5G.
Rosidi menekankan, pemahaman masyarakat dan SDM yang kompeten menjadi bagian penting dalam ekosistem internet 5G. Termasuk pula dalam kesiapan infrastruktur jaringannya.
Ia memperkirakan adopsi 5G di Indonesia dimungkinkan paling cepat 2022 mendatang, mengingat masih ada beberapa persiapan yang harus dilakukan.
"Jadi bicara 5G tidak berarti hanya bertumpu pada teknologi itu sendiri, melainkan ekosistemnya sudah terbentuk apa belum? Jadi pemahaman hingga infrastruktur menjadi bagian dari ekosistem. Bagaimana bisnis mau diadopsi kalau masyarakatnya tidak tahu mengenai 5G," pungkas Rosidi.