Find Us On Social Media :

Pengguna LinkAja Tumbuh 65 Persen Tahun Lalu

By Adam Rizal, Sabtu, 16 Januari 2021 | 13:00 WIB

Ilustrasi LinkAja

Dompet digital LinkAja mencatat pertumbuhan pengguna sampai 65 persen tahun lalu menjadi lebih dari 61 juta pengguna. Dari jumlah itu, 73 persen penggunanya berada di area tier 2 dan 3.

Haryati Lawidjaja (Direktur Utama LinkAja) mengatakan LinkAja dituntut untuk bisa terus beradaptasi di tengah pandemi tahun lalu.

"LinkAja sangat bersyukur karena di tahun yang berat ini bisnis yang dijalankan oleh LinkAja dapat bertahan, bahkan mengalami peningkatan di berbagai lini. Terbukti dengan adanya peningkatan transaksi dan volume transaksi sebesar lebih dari empat kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujarnya dalam keterangan resmi.

Adapun jumlah merchant lokal yang telah tergabung dalam ekosistem LinkAja adalah 900,000 merchant yang tumbuh lima kali lipat dari tahun sebelumnya. Adapun jumlah merchant nasional mencapai lebih dari 315.000 merchant, atau tumbuh dua kali lipat dari tahun sebelumnya di seluruh Indonesia.

LinkAja juga saat ini menjadi alat pembayaran digital terlengkap untuk layanan transportasi publik dan online di 230 moda transportasi, 5,500 SPBU Pertamina, lebih dari 32.000 partner donasi digital, dan lebih dari 5000 e-commerce, pembayaran dan pembelian kebutuhan sehari hari seperti pulsa telekomunikasi, token listrik, tagihan rumah tangga, iuran BPJS, sampai berbagai layanan keuangan lainnya seperti transfer ke semua rekening bank dan tarik tunai tanpa kartu.

Selain itu, LinkAja juga dapat digunakan di lebih dari satu juta titik transaksi untuk pengisian dan penarikan saldo, yang meliputi ATM, transfer perbankan, jaringan ritel, sampai layanan keuangan digital.

“LinkAja optimistis bahwa tahun 2021 Indonesia akan menjadi lebih baik. Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha, kami percaya dengan kegigihan LinkAja dibantu dengan kepercayaan dan dorongan dari para mitra dan pengguna, tujuan besar bersama untuk kesejahteraan masyarakat akan tercapai,” kata Haryati Lawidjaja.