PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menghadirkan program SYNRGY Academy awal Januari lalu.
Sebelumnya, BCA telah melahirkan 36 talenta siap bekerja melalui SYNRGY Academy Batch 1.
Memasuki Batch 2, program beasiswa pendidikan keahlian digital (digital skills) bagi masyarakat dari seluruh Indonesia ini dilaksanakan secara daring sebagai bentuk respon atas kondisi pandemi saat ini. Pendaftarannya sendiri sudah dimulai sejak tahun lalu yang ditutup pada 15 Desember 2020.
"BCA memberikan beasiswa ke siswa-siswi terpilih yang sudah berhasil melalui rangkaian proses seleksi yang ketat. Siswa-siswi ini nantinya akan dibekali dengan pengetahuan teknis & keterampilan interpersonal sehingga bisa menjadi tenaga kerja profesional yang tidak hanya mempunyai hard skill tetapi juga soft skill yang dibutuhkan di dunia kerja saat ini. Selain itu bagi siswa-siswi yang dinyatakan lulus dari program SYNRGY Academy dan sudah siap bekerja juga akan dibantu untuk dihubungkan dengan kesempatan kerja di Grup BCA maupun di perusahaan-perusahaan yang ada di jaringan Binar Academy,” ujar Adi Prasetyo Susilo, Senior Vice President Digital Innovation Solutions, BCA.
Untuk Batch 2 ini, SYNRGY Academy telah memilih 64 siswa dari total 700 lebih pendaftar. Selanjutnya peserta terpilih akan mengikuti program online bootcamp intensif selama enam bulan.
Pembelajaran dipecah ke dalam lima konsentrasi berdasarkan beragam mata keahlian; Android Engineering, Backend Engineering, Frontend Engineering, QA Engineering, dan UI/UX Design. Kelima konsentrasi disusun dengan kurikulum yang berfokus pada pembelajaran berbasis proyek. Model pembelajaran ini diharapkan bisa membekali siswa dengan pengetahuan teknis & keterampilan bekerja sama sehingga dapat menjadi lulusan yang siap kerja.
Para peserta program SYNRGY Academy batch ke-2 juga akan diberikan pembekalan tambahan melalui sesi one-on-one mentoring dan lokakarya keterampilan non-teknis (soft skill workshop) dari pakar-pakar dalam berbagai bidang.
“Melalui SYNRGY Academy, BCA ingin memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk masyarakat Indonesia yang ingin terjun ke bidang IT. Harapannya, melalui model pembelajaran yang diterapkan dapat turut menumbuhkan kemampuan intrapersonal dari setiap peserta untuk bisa tumbuh menjadi talenta digital kebanggaan Indonesia di waktu yang akan datang,” tutup Adi Prasetyo.