Pada masa pandemi, Indonesia mengalami kejahatan siber cukup tinggi yang memanfaatkan situasi pandemi COVID-19.
Pada Kuartal ketiga 2020, Trend Micro mendeteksi bahwa Indonesia merupakan negara dengan peringkat pertama di dunia yang mendapat serangan malware yang berkaitan dengan COVID-19 dengan jumlah 11.088.
Selain itu serangan e-mail spam yang memanfaatkan COVID-19 juga cukup banyak terjadi di Indonesia, yaitu sebanyak 11.889. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai peringkat satu se-Asia Tenggara dalam kategori serangan e-mail spam berkaitan dengan COVID-19.
Untuk mengurangi ancaman tersebut, Trend Micro menyarankan beberapa hal berikut ini:
- Mendorong edukasi dan pelatihan karyawan untuk lebih memahami cara terbaik dalam menjaga keamanan perusahaan ketika membawa pekerjaan ke rumah, termasuk pelarangan untuk menggunakan perangkat pribadi.
- Mempertahankan kontrol akses yang ketat untuk jaringan perusahaan maupun jaringan rumah, termasuk zero trust.
- Menggandakan praktik terbaik keamanan dan program manajemen patch.
- Meningkatkan deteksi ancaman dengan ahli keamanan untuk melindungi pekerjaan di cloud, e-mail, endpoint/ PC, jaringan, dan server sepanjang waktu.
Kejahatan siber akan terus mengikuti kemanapun uang berada, yakni mencari imbalan terbaik atas aksinya. Dengan demikian perusahaan dan tim keamanan harus tetap gesit dan waspada untuk tetap selalu berada beberapa langkah di depan para penjahat siber.