Aksi vandalisme pada proyek tol langit atau Palapa Ring Timur masih terus terjadi sampai 2021. Tercatat sejak Januari 2019 sampai saat ini telah terjadi sebanyak 174 kasus vandalisme dialami Palapa Ring Timur, bahkan 4 aksi di antaranya termasuk kasus berat.
Yang terbaru adalah kejadian pada 3 Januari 2021 lalu; Tower B4 dan B5 Palapa Ring Timur yang terletak di Ilaga mengalami insiden pembakaran oleh kelompok tidak dikenal.
Walhasil aksi pengerusakan dan pembakaran yang dilakukan oleh kelompok orang tidak dikenal mengakibatkan kerugian besar dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Papua. Masyarakat pun ikut dirugikan karena kini internet kembali sulit diakses untuk beberapa waktu.
PT Palapa Timur Telematika (PTT) selaku badan usaha yang menjalankan proyek Palapa Ring Timur pun mengharapkan jaminan keamanan dari berbagai pihak. Termasuk dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI RI, pemimpin masyarakat setempat, dalam menjamin keamanan proyek Palapa Ring Timur ke depannya
Pihak PTT juga membuka pembicaraan dengan tokoh daerah setempat, kepala suku, kepala distrik, sampai pemerintah daerah dan TNI-Polri untuk menyelesaikan masalah vandalisme ini bersama.
Widodo Yuli Prasetyo (GM Operation PTT) melalui diskusi virtual, Rabu (20/1/2021) mengatakan, proses pemulihan terhadap tower yang rusak dipastikan akan memakan waktu serta mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk bahan dan material. Belum lagi biaya transportasi logistik yang tidak murah, serta tambahan biaya pekerja.
"Ini belum lagi kalau menghitung kerugian yang diakibatkan kehilangan pendapatan selama beberapa waktu ke depan," ungkap Widodo.
Melalui langkah mitigasi dan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk tokoh masyarakat dan perintah, diharapkan aksi vandalisme tidak terulang kembali.
PTT berharap masyarakat Papua dapat mengerti bahwa pembangunan Palapa Ring Timur ditunjukan untuk memberikan fasilitas dan membantu masyarakat setempat, untuk menghapuskan kesenjangan internet di Indonesia.