Microsoft melaporkan keuangan terbarunya yang berakhir Desember 2020 lalu sekaligus menjadi kuartal terakhir di tahun fiskal Microsoft.
Pendapatan Microsoft tercatat senilai 43,1 miliar Dollar AS (sekitar Rp 606,5 triliun) naik 17 persen. Angka ini lebih tinggi dari prediksi analis, yakni sebesar 2,9 miliar Dollar AS (sekitar Rp 40,8 triliun).
Laba bersih Microsoft mengalami peningkatan hingga 33 persen mencapai 15,5 miliar Dollar AS atau sekitar Rp218 triliun.
Mayoritas laba tersebut didapat Microsoft dari produk Office, PC, layanan cloud, dan penjualan konsol game Xbox.
Pendapatan Xbox tumbuh 40 persen dan penjualannya meningkat hingga 86 persen. Permintaan itu disebabkan pandemi Covid-19 yang memaksa sebagian besar orang harus bertahan di rumah, serta kehadiran model terbaru Xbox Series X dan S.
Menurut Microsoft, pemasukan dari layanan software produktivitas Office di segmen komersil tumbuh sebesar 11 persen, sementara pemasukan Office dari segmen konsumer naik sebesar 7 persen.
Di sisi layanan cloud, pemasukan platform Azure tumbuh 50 persen, sementara pemasukan dari bisnis server naik 26 persen. Bisnis online Microsoft yang terdiri dari layanan pencarian dan iklan online menyumbang kenaikan 2 persen sebagaimana dihimpun laman Microsoft.
Grafik pemasukan Windows dari vendor pembuat PC dan laptop (OEM) dilaporkan turut meningkat sebesar 1 persen.
Sementara, penjualan di divisi hiburan yang terdiri dari XBox Windows, dan Surface naik 14 persen menjadi 15,1 miliar Dollar AS (sekitar Rp 212,5 triliun).
Angka tersebut jauh lebih tinggi ketimbang prediksi analis, yakni sebesar 13,55 miliar Dollar AS (sekitar Rp 190 triliun).