Find Us On Social Media :

Kritik Apple, Zuckerberg: WhatsApp Lebih Kredibel Dibanding iMessage

By Adam Rizal, Sabtu, 30 Januari 2021 | 12:00 WIB

Ilustrasi WhatsApp

Facebook menjadikan Apple sebagai kompetitor terbesarnya saat ini. Padahal, Apple dan Facebook adalah dua perusahaan yang berbeda bidang.

Apple merupakan produsen gadget dan komputer, sedangkan Facebook adalah platform media sosial.

Dalam paparan kinerja perusahaan kuartal keempat (Q4) 2020, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengkritik kebijakan privasi Apple dan membeberkan bagaimana kebijakan tersebut mempengaruhi bisnis Facebook. Sudah menjadi rahasia umum, layanan iMessage menjadi pesaing WhatsApp.

"Kebijakan privasi ini hanya menguntungkan pihak Apple agar layanan miliknya dapat berkembang lebih cepat," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, WhatsApp merupakan layanan pesan instan yang berada di bawah naungan Facebook sejak 2014.

"Saya ingin menekankan bahwa kami semakin melihat Apple sebagai salah satu pesaing terbesar kami. iMessage adalah kunci utama ekosistem mereka," ungkap Zuckerberg.

Zuckerberg juga menyebut bahwa WhatsApp sejatinya memiliki kebijakan privasi yang lebih kredibel dibandingkan iMessage. Ia menyebut fitur enkripsi end-to-end milik WhatsApp membuatnya 'jelas lebih unggul' dari iMessage.

"iMessage sudah terinsal di setiap iPhone. Itulah sebabnya iMessage jadi layanan pesan instan yang paling banyak digunakan di AS," lanjut Zuckerberg.

Apple diketahui sempat menunda fitur privasi pada pembaruan sistem operasi iOS 14 setelah beberapa pengembang, termasuk Facebook, mengatakan bahwa kebijakan tersebut akan mengurangi pendapatan iklan mereka.

Fitur privasi ini nantinya akan membuat aplikasi meminta izin terlebih dahulu ketika akan melacak pengguna untuk kepentingan iklan. Pengguna nantinya dapat memilih untuk mengizinkannya atau tidak.

"Apple memiliki keuntungan memanfaatkan posisi platform mereka yang dominan untuk mengganggu cara aplikasi kami dan lainnya aplikasi bekerja. Ini berdampak pada pertumbuhan jutaan bisnis di seluruh dunia," kata Zuckerberg sebagaimana dikutip India Today.

Fitur keamanan tersebut mulanya direncanakan untuk meluncur pada September 2020 lalu. Namun, Apple memutuskan untuk mengundur jadwal peluncurannya hingga musim Semi 2021 mendatang.

Dalam kesempatan yang sama, Zuckerberg juga melaporkan bahwa Facebook berhasil meraih pendapatan sebesar 28,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 396,8 triliun) pada kuartal keempat tahun 2020 lalu.

Angka tersebut naik sebesar 33 persen jika dibandingkan dengan pendapatan di kuartal yang sama di tahun 2019 lalu, yang hanya mencapai 26,4 miliar dollar AS (sekitar Rp 372,7 triliun).