Find Us On Social Media :

YouTube, Google Search dan Google Cloud Genjot Pendapatan Alphabet

By Adam Rizal, Kamis, 4 Februari 2021 | 14:00 WIB

Ilustrasi Youtube

Perusahaan induk Google Alphabet melaporkan laporan keuangan pada kuartal IV-2020. Google sukses meraup pendapatan sebesar 56,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 797,8 triliun) dan nilai saham 22,30 dolar AS (sekitar Rp 312.600) per lembar.

Pendapatan Google tumbuh 23,5 persen pada kuartal IV-2020 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Alphabet mampu melampaui prediksi para analis di Wall Street untuk periode keuangan tersebut. Analis memprediksi, nilai saham Google sebesar 15,90 dolar AS atau sekitar Rp 223.000 (kurs Rp 14.004) dengan pendapatan 53,1 miliar dolar AS (sekitar Rp 744 triliun).

Kunci sukses pertumbuhan Google adalah layanan YouTube dan Google Search.

"Kenaikan kinerja kami yang kuat pada kuartal keempat dengan pendapatan 56,9 miliar dolar AS (Rp 797,8 triliun) didorong oleh Search dan YouTube sebagaimana aktivitas dan bisnis konsumer kembali pulih dari awal tahun (2020)," kata CFO Alphabet dan Google, Ruth Posrat.

Iklan YouTube

CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai, mengatakan pendapatan bisnis iklan di YouTube berlipat ganda berkat format iklan TrueView. TrueView adalah iklan yang bisa dilewati penonton setelah 5 detik.

Padahal, bisnis iklan YouTube sempat melambat pada awal pandemi Covid-19 tetapi berangsur membaik dan kembali pulih kembali pada kuartal tiga dan empat 2020. Selain itu, para pengguna internet juga semakin betah berlama-lama menonton YouTube, khususnya selama pandemi.

CEO YouTube Susan Wojcicki mengungkapkan durasi menonton video di YouTube meningkat 25 persen selama 2020 secara global. Kendati demikian, ia tidak menyebut secara spesifik berapa total durasi tersebut.

Google Cloud

Pendapatan Google Services dan Cloud Google Services juga menjadi salah satu penyumbang terbesar total pendapatan Alphabet pada kuartal IV-2020. Pendapatan operasional Google Services naik 41,4 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, pendapatan tahunan bisnis Google Cloud mencapai 13 miliar dolar AS (sekitar Rp 182,3 triliun). Google melaporkan kerugian operasional di bisnis cloud sebesar 5,61 miliar (sekitar Rp 78,6 triliun) di tahun 2020.

Pada kuartal IV-2020, pendapatan Google Cloud naik 46,6 persen menjadi 3,38 miliar dolar AS (sekitar Rp 47,4 triliun). Menurut laporan CNBC, kerugian tersebut dikarenakan Google berinvestasi besar-besaran pada staf penjualan.

Sementara itu, unit-unit usaha lain Alphabet yang disebut "Other Bets" meraup pendapatan 196 juta dollar, naik 14 persen. "Other Bets" mencakup unit usaha lain di luar iklan, seperti smartphone Google Pixel, Fiber, atau Loon yang akhirnya ditutup baru-baru ini.

Pichai mengatakan keberhasilan Google dan Alphabet di kuartal IV-2020 merepresentasikan betapa bergunanya produk dan layanan Google untuk membantu para pebisnis dan penggunanya. Terutama dalam mengakselerasi transisi ke layanan online dan cloud.

"Keberhasilan Google adalah ketika kami membantu pengguna dan mitra kami untuk berhasil dan kami melihat peluang yang signifikan untuk menjalin kemitraan yang bermakna karena bisnis yang semakin mengarah ke masa depan digital," kata Pichai, dihimpun KompasTekno dari Variety, Kamis (4/2/2021).