Find Us On Social Media :

Jika Merger, Nilai Valuasi Gojek-Tokopedia Ditargetkan Rp560 Triliun

By Adam Rizal, Jumat, 12 Februari 2021 | 11:00 WIB

Gojek - Tokopedia

Perusahaan transportasi online Gojek dan Tokopedia dikabarkan sedang masuk dalam tahap finalisasi pembahasan merger.

Sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, kedua perusahaan rintisan (startup) Indonesia tersebut bakal mencapai kesepakatan terkait persyaratan merger.

Saat ini Gojek-Tokopedia sedang melakukan pembahasan beragam skenario untuk mencatatkan saham kedua perusahaan yang digabung, baik di Jakarta dan di Amerika Serikat seperti dikutip Bloomberg.

Valuasi Gojek-Tokopedia ditargetkan bisa mencapai 35 miliar dollar AS hingga 40 miliar dollar AS atau sekitar Rp 560 triliun (kurs Rp 14.000) bila melantai di bursa saham.

Adapun Bloomberg mengatakan, kedua start up tersebut berencana membuat Indonesia sebagai sumber daya internet karena Indonesia sedang memimpin pasar ekonomi digital mulai dari layanan transportasi, pembayaran online, jasa pengiriman, hingga belanja.

Bloomberg pun pertama kali memberitakan negosiasi aksi korporasi kedua perusahaan tersebut di bulan Januari.

Berdasarkan diskusi terakhir, pemegang saham Gojek diminta untuk memiliki sekitar 60 persen dari entitas gabungan, sementara Tokopedia sebesar 40 persen.

Terlepas dari rasio kepemilikan saham tersebut, kedua perusahaan dinilai bakal mencapai merger yang sederajat.

Salah satu skenario merger yang dibahas yakni penggabungan kedua perusahaan sebelum secara bersamaan mencatatkan saham di Indonesia dan AS.

Skenario lainnya, Tokopedia akan mencatatkan saham perdana di Jakarta terlebih dahulu, kemudian bergabung dengan Gojek sebelum akhirnya mendaftarkan entitas gabungan di Amerika Serikat.

Namun demikian, kedua perusahaan belum mencapai kesepakatan terkait pencatatan saham di AS melalui penawaran umum perdana tradisional atau dengan skema khusus untuk perusahaan akuisisi.

Sumber Bloomberg pun mengatakan sangat mungkin proses negosiasi berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan, atau bahkan gagal mencapai kesepakatan final.