Find Us On Social Media :

Traveloka Berencana IPO di Amerika Serikat pada Tahun 2021 Ini

By Adam Rizal, Kamis, 18 Februari 2021 | 13:00 WIB

Ilustrasi Aplikasi Traveloka

Traveloka bersiap melantai di bursa saham Amerika Serikat tahun ini. Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, CEO Traveloka Ferry Unardi mengatakan mekanisme IPO melalui metode SPACs (special purposes acquisition companies) yang sangat efisien.

Dengan SPACs, Traveloka dapat mengumpulkan dana IPO dengan cara membeli perusahaan swasta di sebuah negara. Kemudian, Traveloka bakal mengambil alih listing nama (pencatatan saham) di Bursa Efek negara tersebut.

"Jika kami bisa melakukannya lebih cepat, kami bisa fokus untuk eksekusi dan mengembangkan perusahaan," kata Ferry.

Dengan rencana ini, Traveloka mennambah panjang daftar startup Indonesia yang menggunakan metode SPACs untuk menjadi perusahaan publik. Sebelumnya, Gojek dan Tokopedia yang dikabarkan akan melakukan merger, disebut menggunakan cara yang sama.

Sebagai informasi, mekanisme SPACs saat ini menjadi salah satu opsi bagi perusahaan-perusahaan, khususnya startup yang ingin melantai di bursa saham karena proses IPO konvensional memiliki proses yang rumit, mahal, dan memakan waktu.

Traveloka memilih firma sekuritas JPMorgan Chase & Co untuk melantai di bursa saham di AS. Tentunya, Traveloka juga tidak menutup kemungkinan akan melantai di bursa saham Indonesia. Setelah proses IPO rampung, Traveloka juga akan menjajaki opsi merger dan akuisisi untuk mengembangkan perusahaan.

Saat ini bisnis Traveloka sempat terseok akibat pandemi yang membuat bisnis pariwisata di seluruh dunia merosot. Bahkan, Traveloka juga disebut memangkas jumlah karyawannya selama pandemi. Pada 2020 lalu, Traveloka juga melakukan PHK terhadap 100 karyawan atau 10 persen dari total keseluruhan pegawai.

"Tahun lalu, adalah tahun yang sulit, kami harus mengevaluasi perusahaan, bisnis, dan kami harus membuat keputusan yang sangat sulit," kata Ferry sebagaimana dikutip Bloomberg.

Traveloka juga akan menguncurkan investasi lebih banyak dengan fitur pay later untuk menarik lebih banyak pelancong.

Menurut lembaga riset pasar CB Insights, Traveloka memiliki valuasi senilai 3 miliar dolar AS pada 2017. Tercatat sejumlah perusahaan yang menjadi investor Traveloka di antaranya adalah GIC Pte Singapura, Expedia Group Inc, Rocket Internet, dan JD.com.

Selain di Indonesia, Traveloka beroperasi pula di beberapa negara Asia Tenggara lain, termasuk Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand.