Find Us On Social Media :

Haramkan Bitcoin, Bank Indonesia Bakal Bikin Mata Uang Digital Sendiri

By Adam Rizal, Jumat, 26 Februari 2021 | 15:00 WIB

Ilustrasi mata uang digital Bitcoin

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan alat pembayaran yang sah di Indonesia adalah rupiah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Ia menegaskan mata uang kripto atau crypto currency seperti Bitcoin tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.

“Sejak awal kami sudah mengingatkan dan menegaskan Bitcoin tidak boleh sebagai alat pembayaran yang sah, demikian juga mata uang lain selain rupiah,” kata Perry dalam diskusi virtual.

Kendati begitu, kata dia, bank sentral saat ini tengah merumuskan mata uang digital, yang disebut central bank digital currency. BI juga melakukan kerja sama dengan bank-bank sentral lain untuk menyusun dan mengeluarkan mata uang digital tersebut.

“BI akan kemudian menerbitkan central bank digital currency, kami juga akan kemudian edarkan dengan bank-bank, juga fintech secara wholesale maupun ritel,” ujarnya.

"Dalam konteks ini, kami juga melakukan kerja sama beserta dengan bank-bank sentral lain. Kami antara bank sentral saling studi untuk menyusun dan mengeluarkan insyaallah ke depannya central bank digital currency," ujarnya.

Pada awal tahun ini, harga Bitcoin mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di level US$ 58.354 atau kisaran Rp 816 juta per koin. Ini karena masuknya perusahaan besar ke cryptocurrency.

Capaian rekor Bitcoin telah didorong oleh bukti bahwa Bitcoin semakin diterima di kalangan investor dan perusahaan arus utama, seperti Tesla Inc, Mastercard Inc, dan BNY Mellon.

Tesla sebelumnya menyatakan telah membeli aset mata uang kripto Bitcoin senilai USD 1,5 miliar.

Investasi Tesla diketahui dari laporan keterbukaan informasi perusahaan kepada otoritas pasar modal Amerika Serikat. Langkah ini menjadikan Tesla perusahaan terbesar yang mendukung aset mata uang kripto.

Namun pekan ini, bitcoinsudah kembali ke bawah USD50 ribu karena komentar skeptis sejumlah tokohdi antaranya Elon Musk, Bill Gates, dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen.