Pandemi Covid-19 yang mulai melanda dunia pada 2020 lalu, mungkin membuat hampir sebagian besar pertunjukan harus dibatalkan. Namun tidak demikian dengan industri musik.
Industri musik justru menemukan cara untuk bertumbuh meski di tengah kondisi sulit karena pandemi.
Sebagaimana dilansir dari Engadget, Sabtu (27/2/2021), menurut laporan akhir tahun tahunan Asosiasi Industri Rekaman Amerika, pendapatan musik rekaman secara keseluruhan meningkat 9,2 persen menjadi US$12,2 miliar pada tahun 2020. Pertumbuhan itu terutama ditopang oleh lebih banyak uang yang berasal dari layanan streaming, dengan format yang menghasilkan pendapatan US$10,1 miliar di 2020, naik dari US$8,9 miliar pada 2019.
Platform streaming Spotify dan Apple Music menjadi kontributor terbesar, menghasilkan pendapatan US$7 miliar di antara keduanya. Di saat yang sama, rata-rata jumlah pelanggan AS meningkat menjadi 75,5 juta, naik dari 60,4 juta di tahun sebelumnya.
Jika kedua angka tersebut digabungkan, maka layanan streaming musik menyumbang 83 persen dari total pendapatan industri.
Namun yang patut menjadi perhatian, meski model streaming memberikan bayaran yang besar kepada artis-artis terbesar di dunia, ini justru mempersulit artis kecil dan independen untuk mencari nafkah dari musik mereka, terlebih di tengah kondisi pandemi.