Find Us On Social Media :

Raih Dana Rp285 Miliar, Saltmine Siap Fasilitasi Cara Kerja Hybrid

By Liana Threestayanti, Selasa, 2 Maret 2021 | 21:30 WIB

Ilustrasi Pendanaan Startup

Platform tempat kerja digital end-to-end, Saltmine mengumumkan pendanaan Seri A senilai US$20 juta atau sekitar Rp285 miliar. 

Selain para investor sebelumnya, seperti Xplorer Capital dan Jungle Ventures, pendanaan ini juga diikuti oleh investasi baru dari JLL Spark, cabang investasi strategis perusahaan jasa real estate komersial JLL. Selain berpartisipasi dalam pendanaan tersebut, JLL turut menandatangani kesepakatan dengan Saltmine untuk menyediakan akses produk Saltmine kepada para pelanggannya.

Didirikan pada tahun 2017 untuk melayani perusahaan yang beroperasi secara global, Saltmine yang berpusat di San Fransisco, AS memiliki lebih dari 125 karyawan di lima kantor yang tersebar di Asia, Eropa, dan Amerika Utara.

Dengan dana segar yang diperolehnya ini, Saltmine merencanakan untuk terus berinvestasi dalam merekrut talenta baru demi mengembangkan tim Product & Engineering-nya di Singapura.

Selain itu, Saltmine juga akan memperluas portofolio perusahaan Global 2000-nya. Banyak di antara perusahaan tersebut yang berusaha mereka ulang kantornya untuk memfasilitasi cara kerja hybrid di tengah pandemi global. 

Pendanaan ini juga diharapkan akan mempercepat pertumbuhan Saltmine di Asia Pasifik, khususnya di Australia, Hong Kong, India dan Singapura.

“Kami bangga dapat bermitra dengan Saltmine serta mendukung tim global mereka seiringan dengan perjalanan pertumbuhan skala bisnisnya. Saltmine adalah bukti dari potensi kawasan Asia Pasifik dalam menciptakan perangkat lunak terkemuka di dunia, terbaik di kelasnya, serta spesifik menjangkau kategori besar yang kurang terlayani. Melalui teknologi cerdas yang diusung Saltmine, perusahaan besar dapat mempekerjakan kembali karyawan mereka dengan aman di kantor,” ujar Managing Partner Jungle Ventures, David Gowdey.

Sementara Founder & CEO Saltmine, Shagufta Anurag yang berbasis di Singapura, mengatakan, “Sewa kantor/pengelolaan aset real estate adalah biaya terbesar kedua bagi perusahaan dan memiliki dampak langsung pada anggaran terbesar mereka yaitu karyawan. Kami bangga telah mendapat dukungan dari investor yang berkomitmen untuk menciptakan pengalaman tempat kerja yang luar biasa. Dukungan mereka sangat penting karena kami dapat memungkinkan pelanggan kami untuk mengubah dan mengoptimalkan portofolio mereka secara digital, serta membawa karyawan mereka kembali bekerja dengan aman di ruang yang mendukung masa depan bekerja.”