Find Us On Social Media :

Gojek dkk Didorong Segera Melantai di Bursa Saham Indonesia

By Adam Rizal, Kamis, 4 Maret 2021 | 10:00 WIB

Prabowo: Apa itu Unicorn?, Inilah 4 Unicorn Kebanggaan Indonesia

Startup unicorn asal Indonesia seperti Gojek, Tokopedia, hingga Traveloka dirayu untuk segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah startup tersebut. BEI telah menyediakan tempat bagi startup dan UMKM untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO).

"Kami sudah berbicara dengan unicorn-unicorn untuk segera me-listing saham (di BEI). Kami sudah meeting beberapa kali dengan mereka dan membicarakan tentang apa yang bisa kami support untuk mereka bisa listing," kata Inarno dalam MNC Group Investor Forum 2021 secara virtual.

Inarno mengatakan BEI juga akan menawaran dukungan bagi startup yang ingin mencatatkan namanya di bursa. Hal itu pun sudah disampaikan kepada startup unicorn terkait.

"Kami memiliki main board, development board, dan yang terakhir adalah acceleration board yang (bisa) digunakan untuk mengakomodasi startup dan SME (small-medium enterprise). Itu adalah inisiatif kami," lanjut Inarno.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengatakan akan ada 3 startup yang bakal IPO tahun ini. Jika berjalan sesuai rencana, ketiga perusahaan tersebut diperkirakan akan melakukan IPO paling cepat kuartal pertama 2021.

Berdasarkan data BEI tanggal 11 Februari 2021, terdapat 25 perusahaan dalam proses evaluasi pencatatan saham di BEI (pipeline) dengan tiga di antaranya merupakan perusahaan dari sektor teknologi.

Isu merger Selain kabar soal IPO, isu yang hangat diperbincangkan adalah rencana merger dua start up unicorn di Indonesiayakni Gojek dan Tokopedia. Setelah bergabung, entitas hasil gabungan keduanya disinyalir akan segera melakukan initial public offering atau penawaran saham perdana di bursa saham di Jakarta (Indonesia) dan Amerika Serikat.

Pada pertengahan Februari lalu, sumber yang berbicara kepada Bloomberg mengatakan bahwa perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia itu ditargetkan bisa memperoleh valuasi hingga 40 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 560 triliun di pasar saham.

Konon ada beberapa skenario yang dipertimbangkan terkait timing merger dan IPO keduanya. Kalau bukan merger sebelum melakukan IPO, Tokopedia bisa terlebih dahulu masuk bursa Jakarta lalu merger dengan Gojek, sebelum perusahaan hasil gabungan tadi melakukan IPO di bursa AS.