Find Us On Social Media :

Begini Cara GrabFood Susun Daftar Rekomendasi Restoran di Aplikasi

By Adam Rizal, Senin, 8 Maret 2021 | 09:30 WIB

Ilustrasi GrabFood

Pertumbuhan Grab sangat pesat di dunia termasuk Indonesia, termasuk layanan pesan antar makanan GrabFood.

Head of Engineering and Deliveries Grab, Xiaole Kuang, mengungkapkan cara Grab mengurutkan daftar rekomendasi restoran pada fitur GrabFood dalam aplikasi Grab se-Asia Tenggara.

Xiaole mengatakan Grab mempertimbangkan sisi popularitas mitra hingga waktu pengantaran.

“Rekomendasi kami disusun berdasarkan metode peringkat kami yang mempertimbangkan banyak faktor, seperti popularitas merchant, perkiraan waktu kedatangan, dan ketersediaan mitra pengantaran,” ujar Xiaole dalam diskusi virtual.

Grab juga mempertimbangkan faktor lainnya yaitu berhubungan dengan personalisasi pelanggannya. Misalnya, riwayat penelusuran pemesanan makanan yang meliputi jenis makanan yang dipesan, preferensi menu, dan anggarannya.

Mitra restoran GrabFood yang paling cocok dengan pelanggan itulah yang akan dicantumkan dalam rekomendasi teratas.

Seumpama restoran atau menu yang dicari oleh pelanggan tidak tercantum dalam daftar rekomendasi, Grab akan menampilkan merchant-merchant yang memiliki kemiripan baik dari sisi kata kunci maupun jenis menu memanfaatkan kapabilitas teknologi machine learning.

Adapun dalam menyusun halaman pemesanan makanan, Xiaole mengatakan Grab menggunakan pendekatan yang disesuaikan dengan masing-masing negara untuk memberikan sentuhan restoran lokal. Tampilan GrabFood di Malaysia dan Indonesia, misalnya, akan berbeda dengan Singapura.

“Tim di masing-masing negara dapat menyesuaikan berbagai elemen di halaman beranda GrabFood untuk berfokus pada relevansi bagi para pelanggan berdasarkan pola konsumsi yang berasal dari kebiasaan pemesanan mereka,” katanya.

GrabFood saat ini telah menjangkau enam negara di ASEAN. Selain Indonesia, GrabFood tersedia di Filipina, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Menu favorit yang dipesan pelanggan pada masing-masing negara pun berbeda.

Berdasarkan data SEA eaters, pada malam tahun baru lalu, pelanggan di Indonesia dan Filipina paling banyak memesan pizza.

Sedangkan pelanggan di Singapura paling banyak memesan burger, pelanggan di Malaysia dan Thailand memesan ayam goreng, sedangkan pelanggan di Vietnam memesan bubble tea atau teh bubble.

Dari data yang sama, pelanggan Grab dari Malaysia paling banyak memberikan tip kepada mitra pengantar, yaitu mencapai 21 persen.

11 Menit

Grab Asia Tenggara mencatat mitra atau sopir GrabFood rata-rata menghabiskan waktu 6-11 menit untuk menunggu pesanan selesai dimasak oleh pihak restoran. Kuang mengatakan proses restoran menyiapkan pesanan ini menjadi faktor penting bagi perusahaan untuk memperkirakan estimasi waktu pengantaran yang tertera di fitur GrabFood.

“Karena persiapan di tiap pasar mungkin berbeda, Grab menguji berbagai fitur untuk mendorong mitra merchant menyiapkan makanan lebih cepat dan meminimalkan waktu tunggu mitra pengantaran di restoran,” ujar Xiaole dalam diskusi virtual.

Xiaole mengatakan perusahannya telah memikirkan cara agar pengantaran makanan kepada para pelanggan lebih efektif. Salah satunya melalui pengelompokan pesanan.

Menurut Xiaole, Grab memungkinkan sistem perusahaannya mengizinkan mitra pengantar menerima dua pesanan sekaligus agar proses pengantaran menjadi lebih cepat. Meski demikian, Grab memastikan order yang datang dari dua pelanggan memiliki titik pengantaran dan penjemputan yang berdekatan.

“Pengumpulan pesanan dikembangkan untuk membantu kami mengoptimalkan armada kami, terutama selama jam sibuk atau saat hujan deras,” kata Xiaole.

Saat jam-jam tertentu, Xiaole mengatakan pesanan acap berlimpah, sedangkan jumah mitra pengemudi tak mampu mengakomodasi tingginya permintaan. Karena itu, peluang mitra merchant atau restoran untuk membatalkan pesanan menjadi lebih tinggi.

“Ketika tingkat pembatalan tinggi dan proses penyelesaian pemesanan menurun drastis, sistem kami mulai secara bertahap mengurangi radius pengiriman,” ujar Xiaole. Xiaole menjelaskan, sistem pengumpulan makanan GrabFood dapat membantu mitra restoran maupun pengemudinya meningkatkan performa.