Find Us On Social Media :

Pemerintah AS Cetak Uang Tambahan, Harga Bitcoin Lewati Rp800 Juta

By Indah PM, Rabu, 17 Maret 2021 | 09:05 WIB

Ilustrasi Bitcoin

Bitcoin dan Ethereum kembali ke level harga tertingginya pada beberapa hari terakhir, setelah sempat menurun.

CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan, Bitcoin dan Ethereum merupakan dua aset kripto yang paling populer di seluruh dunia. Baik Bitcoin dan Ethereum memuncaki harga tertinggi pada Februari 2021 lalu. Bitcoin dengan harga tertinggi Rp851,5 juta. Sedangkan Ethereum Rp26,8 juta. 

“Setelah sempat mengalami penurunan selama beberapa pekan, karena pasar jenuh, Bitcoin dan Ethereum kembali menapaki level tertingginya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan keduanya kembali mencapai level tertinggi,” kata Oscar melalui keterangan tertulis.

Oscar menyebut, Bitcoin mengalami kenaikan karena meningkatnya permintaan. Salah satunya karena perekonomian Amerika Serikat. Pemerintah Amerika Serikat melakukan pencetakan uang tambahan sebagai langkah atau stimulus perekonomian untuk menghadapi pandemi. 

Namun, hal itu berdampak kepada penurunan mata uang, dan beberapa instrumen investasi. Ini juga berdampak terhadap perekonomian seluruh dunia. Sehingga orang-orang memilih Bitcoin untuk mengamankan aset mereka. 

“Investor tetap ingin mengamankan asetnya dengan investasi. Dengan kondisi itu, orang beralih ke Bitcoin. Karena Bitcoin tidak terpengaruh langsung dengan kebijakan pemerintah. Bitcoin mengadopsi teknologi blockchain yang bersifat tidak terpusat,” jelasnya. 

Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi Bitcoin adalah karena salah satu Grup Hotel terbesar di dunia, yaitu Luxury US Hotel Group, yang memberikan fitur pembayaran dengan kripto, seperti Bitcoin, Ethereum, DOGE dan lainnya. 

Oscar kembali menjelaskan bahwa Bitcoin masih akan mungkin kembali melewati level tertingginya. Kemungkinan besar bisa saja dalam waktu dekat. Karena orang-orang memprediksi harga Bitcoin jauh lebih tinggi dari harga sekarang. Seperti JP Morgan yang memprediksi harga Bitcoin Rp2,4 miliar. 

“Ini kemungkinan besar terjadi karena masih ada sederet perusahaan-perusahaan lain yang ingin membeli Bitcoin. Mereka ingin mencatatkan kenaikan aset seperti apa yang dilakukan oleh Tesla, Microstrategy dan beberapa perusahaan-perusahaan lainnya yang sudah membeli Bitcoin,” jelas Oscar.   

Khusus di Ethereum, permintaan dan batasan supply juga akan terjadi dalam waktu dekat ini. Pembatasan supply dengan membakar atau burn sejumlah Ethereum dalam upgrade Ethereum yang disebut dengan EIP-1559. Oscar mengatakan, pengembang atau developer Ethereum telah mengkonfirmasi bahwa hal itu akan terjadi pada Juli atau Agustus 2021. 

“Kita tetap dapat selalu membeli Bitcoin dan Ethereum, karena 1 BTC atau 1 Ether bisa diperjualbelikan dalam bentuk pecahan desimal 0,000000000001. Sehingga bisa dibeli dengan Rp10 ribu saja,” tutur Oscar. 

Jadi, menurutnya, Bitcoin dan Ethereum kemungkinan besar masih akan mengalami peningkatan harga karena faktor-faktor tersebut. Meski di awal tahun 2021 ini saja, keduanya sudah mencatatkan kenaikan lebih dari 130 persen.