Data e-Conomy SEA 2020 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company mengungkapkan ekonomi digital di Indonesia tumbuh hingga dua digit, bahkan memberikan kontribusi yang positif terhadap perekonomian Indonesia.
Ekonomi digital di Indonesia tumbuh sebesar 11 persen sepanjang 2020 jika dibandingkan pada tahun sebelumnya.
“Dengan pertumbuhan yang tinggi tersebut, ekonomi digital memberikan kontribusi pada perekonomian sebesar 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp 619 triliun,” seperti tertulis alam laporan East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DIC) 2021.
Tak hanya itu, Google juga memprediksi ekonomi digital Indonesia akan memberikan kontribusi pada perekonomian sebesar 124 miliar dolar AS pada 2025.
Berdasarkan sektor, hasil studi EV-DIC 2021 menunjukkan sejumlah sektor mengalami pertumbuhan positif di tengah pandemi Covid-19, diantaranya sektor informasi dan komunikasi, jasa keuangan, transportasi dan pergudangan.
Kemudian sektor informasi dan komunikasi pada tiga kuartal 2020 menunjukkan pertumbuhan positif meski dalam situasi pandemi.
Meskipun sektor jasa keuangan sempat terkontraksi pada kuartal kedua 2020, kembali membaik pada kuartal ketiga 2020.
Disusul sektor transportasi dan pergudangan mengalami kontraksi pada kuartal pertama dan kedua 2020 tetapi kembali melesat pada kuartal ketiga 2020.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sektor informasi dan komunikasi tetap mengalami pertumbuhan positif karena memiliki daya tahan yang tinggi. Adapun sektor ini pun dinilai akan menjadi pengungkit perekonomian Indonesia di tengah pandemi.
“Jadi, kalau kita lihat, sektor digital terutama subsektor infokom mempunyai daya tahan yang tinggi, sehingga dapat menjadi salah satu akselerator pengungkit untuk membangkitkan ekonomi Indonesia,” ucapnya.
Airlangga memproyeksikan potensi ekonomi digital di Indonesia pada 2025 akan sebesar 133 miliar dolar AS. “Potensi ini dapat menjadi pengungkit perekonomian Indonesia setelah pandemi," ucapnya.